GridPop.ID - Jasa prostitusi online bukanlah hal baru di negara kita.
Sampai kini bisnis prostitusi online nampaknya masih menjadi momok yang menakutkan bagi semua orang.
Bahkan ada bisnis yang dijalankan sangat halus tanpa dicurigai sama sekali.
Peristiwa itu menimpa 2 orang ABG belasan tahun di Bandung yang tergiur gara-gara uang jajan.
ABG berusia 14 dan 15 tahun ini dijual oleh sepasang kekasih berinisial BR (19) dan SI (19) dengan memanfaatkan aplikasi MiChat.
Dilansir oleh GridHot.ID dari laman Tribun Pekanbaru, sepasang kekasih yang menjual 2 ABG tersebut mendandani dan memakaikan pakaian minim sebelum dijual.
BR dan SI pun mengambil foto 2 ABG tersebut kemudian menjajakannya ke aplikasi.
Setiap transaksi, kedua pelaku mematok tarif sebesar Rp 300 ribu hingga Rp 700 ribu sekali kencan.
Untuk kedua korban masing masing mendapatkan jatah Rp 100 ribu sekali kencan.
BR dan SI sengaja memberikan iming-iming pada kedua ABG agar mendapatkan uang jajan dan jalan-jalan.
Setelah melakukan transaksi, pelaku pun membawa ABG tersebut ke sebuah apartemen untuk melayani pria hidung belang.
"Dari satu kali hubungan tarifnya berkisar dari Rp 300 ribu hingga Rp 700 ribu.
"Hasilnya dibagi Rp 100 ribu kepada korban sisanya diambil oleh tersangka," terang Kusworo.
Setelah korban melakukan pekerjaan yang diminta oleh SI dan BR, kedua ABG lantas dilepaskan.
"Kedua korban ini tidak diperbolehkan untuk pulang selama tiga hari oleh kedua pelaku," ucap dia.
Melakukan tindakan eksploitasi, pelaku pun akhirnya diamankan oleh pihak kepolisian setelah adanya pelaporan dari pihak orangtua korban.
Kedua tersangka terancam hukuman 15 tahun kurungan penjara karena pelaku dijerat dengan pasal tindak pidana penjualan orang UU No 21 Tahun 2007 pasal 2 dan pasal 10.
Pria hidung belang dan kupu-kupu malam seperti mata koin yang tak bisa dilepaskan.
Namun, mengapa praktik ini tetap ada di masyarakat dan terus dijalankan hingga melibatkan bintang televisi yang namanya dikenal luas?
Dilansir dari Kompas.com, Linda Setiawati, psikolog dari Personal Growth, mengatakan bahwa ada beberapa kemungkinan mengapa ada banyak pria yang suka "jajan".
Dari sekian banyak kemungkinan, salah satu faktor mendasar adalah faktor biologis.
"Seperti adanya dorongan seks yang cukup besar, namun tidak dapat disalurkan. Akhirnya, jasa prostitusi menjadi jawaban untuk menyalurkannya," kata Linda kepada Kompas.com, Senin (7/1/2019).
Kalau faktor yang disebutkan di atas mungkin dialami pria lajang, bukan berarti jasa prostitusi tidak dipilih oleh mereka yang sudah menikah.
Untuk yang kedua, Linda menyebut hal itu terjadi karena adanya hambatan atau masalah seksual dengan pasangan sehingga menggunakan jasa prostitusi untuk memenuhi kebutuhan seksualnya.
Faktor lain seperti hubungan yang kurang harmonis dengan pasangan atau rasa kesepian bisa menjadi alasan sebagai pelarian dari masalah utama ke prostitusi.
"Atau bisa jadi didorong rasa penasaran atau keinginan merasakan hal-hal yang menantang," ujarnya.
Dari berbagai alasan tersebut, Linda mengimbau agar para pengguna jasa prostitusi untuk lebih memperhatikan kontrol diri.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,GridHot.ID |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar