GridPop.ID - Nasib bayi ini sungguh bikin hati teriris.
Pasalnya, bayi ini meninggal dunia dengan cara yang tragis.
Penyebab bayi ini meningal dunia adalah ibunya sendiri.
Bayi ini kelaparan setelah 11 hari ditinggal sendirian di rumah.
Dikutip dari laman suar.id, Vladislava Trokhimchuk (23), meninggalkan putranya, Danill dan putrinya Anna (2), selama 11 hari tanpa makanan atau minum di rumah.
Anak-anak sangat lapar, mereka makan kertas dinding dan penutup plester, serta makan kotoran mereka sendiri.
Trokhimchuk dipenjara selama delapan tahun karena kematian Danill - dan hukuman itu memicu kemarahan para kritikus karena hukumannya yang dianggap terlalu ringan.
Kejadian ini terungkap pada tahun 2019 silam.
Anna secara ajaib selamat dengan minum air dari vas, tetapi menderita kekurangan gizi akut ketika dia diselamatkan dari flat.
Trokhimchuk dipenjara karena sengaja berusaha membuat bayi-bayinya kelaparan dan pembunuhan di ibukota Ukraina, Kyiv.
Jaksa mengatakan Danill meninggal pada 3 Desember 2016 dan saudara perempuannya tinggal dengan mayat Danill selama tiga hari.
Dia berniat memposting gambar di media sosial dalam permohonan banding yang mengklaim satu atau keduanya memiliki tumor yang mengancam jiwa dalam upaya untuk mengantongi uang untuk dirinya sendiri, menurut keterangan dari Pengadilan Distrik Goloseevsky.
Sang ibu "menyiksa anak-anaknya demi keuntungan", lapor koran Fakty.
Hakim Galina Bondarenko menyebut Trokhimchuk sebagai orang yang sinis dan tidak berperasaan, tetapi hukuman yang dijatuhkannya memicu kemarahan.
Banding diharapkan akan terlaksana dengan tuntutan hukuman seumur hidup.
Kantor kejaksaan Kyiv mengatakan, "Sehubungan dengan ini, kantor kejaksaan sedang mempersiapkan banding ke Pengadilan Banding Kyiv menuntut peninjauan putusan."
Ketika sang ibu mendengar kalimat itu melalui tautan langsung TV ke sel penahanannya, dia terlihat tertawa dan bertepuk tangan.
Setelah memperhitungkan remisi dan waktu yang dihabiskannya dalam penahanan setelah kejahatan Desember 2016, Vladislava Trokhimchuk akan bebas dalam tiga tahun.
Anak-anak kecil itu tidak bisa meninggalkan kamar mereka dari "neraka" karena handuk dijepit di ambang pintu untuk menghentikan mereka sampai ke dapur.
Bekas gigi mereka ditemukan di dinding tempat mereka mencoba memakan kertas dinding.
Mereka mati-matian merobek linoleum dari lantai mencoba membuka celah di bawah pintu.
Ada makanan di kulkas, tetapi anak-anak tidak bisa mendapatkannya.
Psikiater memutuskan ibu itu sehat secara mental untuk menghadapi persidangan.
Sang ibu menghabiskan 11 hari ia absen - dua hari lebih lama dari yang dilaporkan sebelumnya - dengan kekasih barunya dan bayi perempuan mereka.
Mantan ibu mertuanya telah mencoba untuk mendapatkan akses ke flat, tetapi tidak punya kunci, kata mantan suaminya Alexey Trokhimchuk, ayah dari anak-anak.
Anna waktu ditemukan dalam keadaan tidak sadar dan Danill sudah mati.
Dia mengatakan kepada polisi, "Saya pergi menemui anak-anak - dengan bahan makanan, dan mainan. Anna sedang berbaring di tempat tidur, sedang tidur."
"Saya membangunkannya, memberikan keju cottage, dan pisang. Saya memeluknya. Dan kemudian semuanya seperti dalam mimpi yang mengerikan. Saya tidak mengerti bagaimana itu terjadi."
Dia berkata, "Saya tidak dapat menemukan alasan untuk diri saya sendiri."
"Saya selalu menginginkan yang terbaik untuk anak-anak. Saya bermimpi mereka akan belajar, hidup berbeda dari saya, lebih baik. Bahwa mereka akan memiliki segalanya."
Sumber kepolisian mengatakan Trokhimchuk asyik "bersenang-senang" bersama kekasih barunya, Anton Podchapko.
"Dia bersenang-senang dengannya sementara anak-anaknya disiksa sampai mati," kata sumber itu.
Podchapko mengatakan bahwa Vladislava telah menyuruh anak-anak itu bersama nenek mereka saat dia bersamanya.
Putrinya Anna disiapkan untuk diadopsi setelah kematian adiknya.
Tapi Vladislava Trokhimchuk akan diizinkan untuk membesarkan putrinya yang lebih muda, Sofia, setelah dia dibebaskan dari penjara.
Kasus seorang ibu membuat bayinya meninggal dunia pun juga dilakukan oleh wanita ini.
Dilansir dari pemberitaan GridPop.ID beberapa waktu lalu, kejadian ini terjadi di Mississipi, Amerika Serikat, pada September 2016 silam.
Seorang ibu bernama Cassie Barker (29), ditangkap pihak kepolisian setelah membuat putrinya, Cheyenne Hyer (3), meninggal dunia.
Saat itu, seorang polwan sekaligus ibu baru saja menyelesaikan shift patroli 12 jamnya.
Kebetulan, Cassie Barker tengah membawa putrinya keluar dengan mobil patroli.
Entah kerasukan apa, Cassie Barker memilih untuk meninggalkan sang putri di dalam mobil patroli saat ia 'bertemu' dengan atasannya.
Sang ibu pun mengakui jika ia telah meninggalkan putrinya, Cheyenne, selama 4 jam di dalam mobil yang terkunci.
Dia beralasan, jika AC mobilnya menyala saat itu.
Namun ia tak memperhatikan jika suhu udara kala itu mencapai 37 derajat celsius.
Karena itu, udara yang masuk ke dalam mobil hanyalah udara panas.
Gadis kecil yang masih berusia 3 tahun itu, meninggal dunia setelah terpanggang di dalam panasnya mobil patroli sang ibu.
Mirisnya, Cheyenne meninggal dunia saat sang ibu tengah selingkuh dengan atasannya, Ladner.
GridPop.ID (*)
Source | : | Suar.id,GridPop.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar