Biasanya ritual yang digelar Hasan tak berlokasi di sebuah padepokan atau aula pada umumnya, melainkan ruang tamu di kediamannya.
Pada bagian rumahnya, kata Nanda, terdapat tulisan seperti kaligrafi berbunyi Tunggal Sejati Nusantara.
"Rumah yang dipakai ruang tamu biasa, tidak ada padepokan atau aulanya," kata dia.
Terhitung sejak dua tahun belakangan Hasan sering menggelar sejumlah kegiatan di ruang tamu rumahnya tersebut.
Awalnya pihak pengurus desa tak curiga lantaran kegiatan yang digelar dua bulan sekali itu dirasa postif.
Mulai dari membaca Alquran, dzikir dan selawat.
“Awalnya seperti itu, tapi kok lama-lama ada seperti ini, itu saya kurang tahu,” tambah dia.
Berdasarkan hasil penelusurannya, ritual tersebut sudah berkali-kali dilakukan dan jumlah anggotanya kian bertambah hingga kini.
Kelompok Hasan kerap menggelar ritual di pantai.
"Namun orangnya (dulu) tidak sebanyak sekarang," katanya.
Disebutkan bahwa anggota Padepokan Tunggal Jati Nusantara sengaja datang pada Hasan dengan tujuan berobat, mengatasi masalah ekonomi hingga masalah keluarga.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar