GridPop.ID - Belakangan ini banyak anak yang kecanduan gadget.
Hal ini pun harus diwaspadai orang tua.
Jangan sampai kejadian seperti bocah di Blora yang tewas saat asik main game online terulang kembali.
Melansir dari Suar.ID, kejadian ini menimpa seorang santri di Pondok Pesantren Sabilurrosyad/MA Assyakur, Desa Mojowetan, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.
Bocah berinisial MAG ini tewas saat tengah asik bermain game online.
Kejadian ini telah dikonfirmasi oleh Kapolres Blora, AKBP Wiraga Dimas Tama.
"Telah terjadi orang meninggal dunia tersengat aliran arus listrik di dalam kamar pondok pesantren," ucapnya.
Wiraga menjelaskan, kejadian bermula ketika korban yang berusia 16 tahun itu masuk ke kamar.
Korban mencolokkan pengecas ponsel ke stop kontak.
Sambil memegang ponsel yang dicas, korban tiduran di lantai.
"Sambil memegang ponsel dan memainkan game online,"
"Lalu sekira selang lima menit, korban berteriak 'aku kesetrum'," kata Wiraga.
Teriakan itu didengar sejumlah teman korban yang berada di ponpes.
Salah satu teman korban berinisiatif mencabut pengecas ponsel dari stop kontak.
Santri tersebut juga membangunkan korban yang tersetrum dan memberinya minum.
"Namun, korban masih terengap-engap dan air dimuntahkan,"
"Kemudian, korban pingsan," jelasnya.
Karena melihat kondisi korban, santri lainnya membawa MAG ke puskesmas dengan sepeda motor.
Namun, tim medis di puskesmas menyebut korban sudah meninggal.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Banjarejo, terdapat luka bakar dan pada tubuh korban lainnya, tidak ditemukan adanya bekas luka yang merupakan tanda-tanda penganiayaan," jelas Wiraga.
Kejadian serupa
Melansir dari Tribunnews.com, kejadian serupa juga pernah terjadi di Desa Salam Jaya, Kecamatan Pabuaran, Subang.
Bocah 12 tahun bernama Raden Tri Sakti meninggal dunia karena kencanduan main game online.
Dokter yang memeriksanya, menidagnosa Raden Tri Sakti meninggal dunia karena gangguan syaraf akibat radiasi hape atau smartphone.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribunnews.com,Suar.id |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar