GridPop.ID - Usai capaian vaksinasi booster sudah 5 persen, kini muncul wacana vaksinasi dosis ke-4.
Hal ini diketahui dari pernyataan Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono beberapa waktu lalu.
Lantas, kapan jadwal vaksinasi dosis-4?
Awalnya, Dante memaparkan vaksin booster terbukti memberikan efek proteksi terhadap paparan virus Covid-19.
Namun, kemampuan proteksi ini mulai menurun pada rentang 3-6 bulan setelah penyuntikan vaksin booster.
"Kalau nanti diperlukan dengan studi yang terus kita evaluasi ternyata kita butuh booster keempat,"
"bukan tidak mungkin booster keempat itu perlu dilakukan," kata dia saat mengisi Radio Kesehatan, Rabu (24/2/2022), dikutip via Tribunnews.com.
Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama pun memberikan pendapatnya terkait adanya wacana vaksinasi dosis ke-4.
Tjandra menilai, untuk saat ini, pemerintah seharusnya memprioritaskan untuk meningkatkan jumlah vaksinasi primer, terutama vaksinasi primer untuk para lansia.
Selain itu, Tjandra juga meminta pemerintah untuk meningkatkan vaksinasi booster.
Pasalnya berdasarkan data terakhir, presentase vaksinasi booster di Indonesia baru sekitar lima persen saja.
"Kalau kita lihat secara keseluruhan, prioritas pertama saat ini adalah meningkatkan jumlah vaksinasi primer,"
"Terutama juga kaum lansia agar makin banyak orang yang sudah mendapatkan vaksinasi primer."
"Yang kedua, selain itu juga meningkatkan booster,"
"Menurut data terakhir yang melakukan booster kan baru sekitar lima persen, jadi itu harus ditingkatkan," kata Tjandra dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (2/3/2022).
Lebih lanjut, Tjandra berpendapat, jika pemerintah akan memberikan vaksinasi booster kedua atau dosis keempat, maka lebih baik diberikan pada orang yang berisiko tinggi.
Namun diberikannya ketika orang tersebut sudah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga sekitar enam bulan yang lalu.
"Kemudian jika akan memberikan booster kedua atau dosis keempat, maka leboh baik diprioritaskan pada mereka yang berisiko tinggi, tetapi sudah mendapatkan booster sekitar enam bulan yang lalu," terang Tjandra.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menegaskan pemerintah belum memiliki wacana booster vaksin keempat.
Ia menuturkan, fokus pemerintah saat ini adalah mempercepat cakupan vaksinasi primer serta memperluas sasaran booster.
Sejauh ini, penerima vaksin booster 10,2 juta dari target 208 juta.
"Kami tegaskan sampai saat ini pemerintah belum memiliki rencana untuk vaksin booster keempat,” kata Nadia dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/3/2022)
Nadia menyebut pemerintah terus mendorong agar seluruh masyarakat menerima vaksinasi primer dan booster.
"Fokus pemerintah saat ini mengejar vaksinasi dosis primer, melengkapi dosis kedua 22,8 juta masyarakat yang harus disegerakan, dan target dari vaksinasi booster ketiga,” ujarnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribunnews.com,KompasTV |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar