Namun dia harus ikut patungan sebanyak Rp 300.000. Andika pun mencari uang dengan bekerja sebagai kuli bangunan, tetapi dia dipecat karena tidak bisa bangun pagi.
"Akhirnya gue dagang es, agak mendingan. Dangan es cendol dawet bisa jam 10 gue bangun, masih agak santai," ungkap Andika Mahesa.
Setelah satu hingga dua bulan berjualan es cendol, Andika akhirnya bisa membayar uang patungan untuk rekaman lagu “Penantian Yang Tertunda” ciptaan Dodhy.
Setelah akhirnya masuk ke dapur rekaman, Andika berinisiatif membeli CD kosong dengan jumlah yang banyak untuk menyimpan hasil rekaman lagu “Penantian Yang Tertunda”.
Dia kemudian menjualnya ke sopir angkot dan metromini yang menunggu penumpang dengan harga Rp 10.000.
CD itu tidak hanya berisi lagu Kangen Band, tetapi juga dengan lagu-lagu dari band-band lain seperti Peterpan, Ungu, hingga Dewa 19.
"Nah, lagu gue ya gue selipkan. Ternyata lagu gue naik juga. Ternyata benar ya, kalau kita main sama yang lebih besar, dompleng, lagu kita didengarin juga," kata Andika.
Sempat terseret kasus hukum lantara narkoba, Andika Mahesa pernah diburu produser musik untuk mencari personil Kangen Band.
Setelah bebas, Andika dan teman-temannya mulai aktif di bawah payung label Warner Music Indonesia sebagai Kangen Band.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jatim |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar