GridPop.ID - Sejak pandemi covid-19 menyerang sebagian besar dunia, perubahan besar-besaran pun turut menyertai.
Perubahan besar itu salah satunya terjadi dalam dunia pendidikan Indonesia.
Ya, seperti kita ketahui, saat ini sekolah-sekolah di Indonesia mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi merombak total sistem pengajarannya.
Jika biasanya siswa akan datang ke sekolah untuk mendapat pengajaran secara tatap muka dari guru, kini hal itu tak lagi dilakukan.
Sistem sekolah online saat ini banyak diberlakukan demi meminimalisir penyebaran virus corona, khususnya di kalangan pelajar.
Mau tak mau, siswa-siswi itu sering mengakses ponsel pintar (smartphone) mereka untuk mengikuti pembelajaran sekolah online.
Beberapa pelajar bahkan harus menggunakan ponsel pintarnya selama beberapa jam.
Tak ayal hal itu turut menguras baterai ponsel sehingga mengharuskan penggunakan ponsel sembari mengisi daya baterai (charge).
Tapi orang tua harus waspada, sebab seorang siswa SMA pernah mengalami peristiwa tragis yang merenggut nyawanya akibat menggunakan ponsel sambil di-charge.
Dilansir dari Kompas.com, seorang siswa berinisial MAG (16) ini dikabarkan meregang nyawa usai bermain game online sambil mengecas ponselnya.
Kejadian ini terjadi pada Sabtu (13/03/2021) silam.
Kapolres Blora AKBP Wiraga Dima Tama pun meruntut kejadian yang menimpa santri Pondok Pesantren Sabilurrosyad/MA Assyakur tersebut.
Dikatakan Wiraga, kejadian berawal saat korban masuk ke kamarnya lalu mengecaskan ponselnya ke stopkontak.
Setelah itu, korban tiduran di lantai sambil memegang ponsel dan memainkan game online.
"Lalu sekitar selang lima menit korban berteriak 'aku kesetrum'," kata Wiraga saat dikonfirmasi, Sabtu (13/3/2021).
Kemudian, salah seorang teman korban yang mendengar itu langsung berinisiatif mencabut pengecas ponsel tersebut dari stopkontak.
Setelah itu, lanjutnya, saksi langsung membangunkannya dan memberinya minum. Namun, air tersebut dimuntahkan korban.
"Saksi berusaha menolong korban dengan membangunkan korban dan diberikan minum namun korban masih terengap-engap dan air dimuntahkan kemudian korban pingsan," jelasnya.
Kemudian, korban dibawa ke Puskesmas Banjarejo. Namun, sesampainya di Puskesmas korban dinyatakan meninggal dunia.
Kata Wiraga, dari hasil pemeriksaan pihak Puskesmas Banjarejo tidak ditemukan bekas tanda-tanda penganiayaan.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Banjarejo terdapat luka bakar dan pada tubuh korban lainnya tidak ditemukan adanya bekas luka yang merupakan tanda-tanda penganiayaan," jelasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid Pop |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar