"Setiap pulang dari cafe, dia selalu yang gagah, nggak ngeliatin bahwa dia itu sakit. Tapi pas dia lagi ngga ada aku di rumah, dia suka tidur di kamar, kata pembantu suka kesakitan. Tidur meraung-raung gitu," jelasnya kepada Uya Kuya.
Ia juga merasa heran dengan mendiang suaminya karena selalu berusaha menutupi rasa sakitnya di depan istrinya sendiri.
"Jadi kalau pas saya di rumah ngga pernah ngliatin. Selalu bilang tu 'gagah, i'm ok, i'm better, i'm strong' bilangnya gitu."
"Jadikan oh ya udah, brartikan emang ngga apa-apa. Dan sebelum-sebelumnya kalau sakit itu ngga pernah lama, cuma bentaran aja," ungkap Baby Margaretha.
Baby Margaretha bahkan sempat berniat untuk melakukan ritual pemanggilan arwah.
Niat itu muncul bermula ketika Baby kedatangan tamu dari pihak pemakaman.
Pihak pemakaman ingin berdiskusi mengenai desain makam sang suami yang akan direnovasi setelah 100 hari.
Baby lantas terpikirkan untuk melakukan ritual pemanggilan arwah.
Ia lantas menanyakan mengenai ritual pemanggilan arwah kepada pihak pemakaman.
Source | : | Nakita.ID,Tribun Bogor |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar