Sudarat segera memberitahu ibunya tentang temuannya itu, mereka lalu bergegas membawa bayi itu ke rumah sakit Tha Rua.
Perawat rumah sakit yang menangani bayi perempuan itu, menyatakan bahwa bayi dengan berat 2,2 kg itu pasti dilahirkan sebelum waktunya.
Meskipun bayi perempuan itu ditakdirkan pada awal kehidupannya yang keras, tapi naluri Pui telah menyelamatkannya sehingga ia memperoleh kesempatan hidup kedua.
Ketika kisah Pui ini diangkat oleh Bangkok Post, Palang Merah Tha Rua sudah didekati oleh lima keluarga yang berbeda, kesemuanya tertarik untuk mengadopsi bayi perempuan malang itu.
Meskipun tidak diketahui pasti siapa yang mengadopsinya, tapi yang jelas bayi perempuan itu kini sudah menemukan sebuah keluarga untuk tempatnya tinggal.
Pejabat Palang Merah Tha Rua memberikan penghargaan pada Pui dengan kalung kulit dan medali
Akan tetapi rasa syukur tidak berhenti sampai di situ.
Seorang dokter hewan setempat menawarkan untuk memberikan Pui pemeriksaan kesehatan gratis dan seorang pria penduduk setempat menyumbangkan 10 ribu baht kepada Thongmak untuk diberikan makanan anjing.
Rasanya wajar saja memperlakukan Pui seperti seorang pahlawan, karena ia telah menyelamatkan nyawa bayi yang baru lahir.
Selain kisah diatas, penemuan bayi di tumpukan sampah juga sempat menghebohkan warga Aceh belum lama ini.
Sayangnya, bayi yang diperkirakan baru saja lahir itu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Source | : | Bangkok Post,Serambi News |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar