GridPop.ID - Kaesang Pangarep bongkar perasaannya setelah sekian lama sandang status sebagai anak Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Seperti diketahui bahwa Jokowi sudah menjabat sebagai Presiden RI sejak 2014.
Terhitung, sudah 8 tahun Kaesang jadi anak orang nomor satu di Tanah Air.
Lantas bagaimana perasaan Kaesang?
Dilansir dari Tribun Seleb, putra bungsu Jokowi justru ungkap pengakuan yang tak terduga.
Pasalnya, mantan kekasih Felicia Tissue tersebut merasa tak nyaman menjadi anak presiden.
Bukan itu saja, adik Gibran Rakabuming Raka itu juga menyebut jika menjadi anak presiden merupakan hal yang rumit.
"Banyak nggak enaknya sih, ya ribet aja," ujar Kaesang dikutip dalam kanal YouTube DeHakims Story, Jumat (15/4/2022).
Justru Kaesang ingin sang ayah menjadi orang biasa tanpa embel-embel pejabat.
"Enakan bapak jadi orang biasa aja," ujar Kaesang.
Kaesang lantas mengungkit soal jabatan sang ayah yang dulu pernah menjadi Wali Kota Solo.
Kemudian, sebelum terpilih menjadi Presiden RI, Jokowi sempat menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Kendati demikian, diakui Kaesang jika ia tetap merasa tak nyaman dengan segudang jabatan yang pernah disandag sang ayah.
"Semuanya enggak enak, sama-sama nggak enaknya, mendingan biasa," ujar Kaesang.
Bukan tanpa sebab, Kaesang memiliki alasan terkait pengakuannya.
Ya, Kaesang menyinggung soal jabatan sang ayah yang menyebabkan Jokowi tak punya waktu untuk keluarga.
"Nggak ada waktu buat keluarga kan," ujar Kaesang.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, Kaesang turut buka suara soal wacana Jokowi bakal jadi presiden selama tiga periode.
Ia menolak tegas wacana tersebut.
"Bapak katanya mau tiga periode mendingan iya atau enggak?," tanya Irfan.
"Ndak usah lah, ngapain? Sik (yang) capek aku soalnya," jawab Kaesang diiringi tawa.
Malah, Kaesang lega karena ia akan segera melepas predikat anak presiden dalam waktu dekat.
"Bagus lah. Senang, udah jadi orang biasa, lebih enak," kata Kaesang.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Seleb |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar