Lebih lanjut, Joko berkata bahwa aksinya tersebut dilakukan lantaran alasan keprihatinan serta kemanusiaan.
Bukan itu saja, ia sedikit kesal karena pemerintah setempat tak kunjung memperbaiki jalan di kampung halamannya yang sudah rusak parah.
Bahkan Kepala Desa Jetis yang juga merupakan kakak kandung Joko, Suharnanik menerangkan bahwa jalan tersebut telah rusak selama 20 tahun.
"Ini jalan kabupaten di bawah naungan Dinas PUPR. Dulu lama sekali pernah diaspal, tapi sudah lama juga hancur.
Sudah 20 tahun bolak-balik ajukan perbaikan tapi tak direspons,” bebernya.
Ia lantas mengungkap kesabaran sang adik yang telah habis akibat kondisi jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki.
"Intinya adik saya sudah habis kesabaran, karena setiap momen pulang ke kampung selalu kesulitan saat melintas.
Bahkan sudah beberapa kali dik Joko mengeluarkan uang seratusan juta untuk menguruk jalan, namun tetap saja rusak," ungkapnya, Sabtu.
Dilansir dari Tribun Jateng, jalan yang kini masih dalam proses betonisasi tersebut diperkirakan akan rampung sebelum Idul Fitri 2022.
"(Dana) Sekitar Rp 2 miliar lebih, panjangnya 1,8 kilo, betonnya lebarnya 4,5 meter."
"Itukan jalan lingkar yang menghubungkan tiga desa," jelas Suharnanik.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jateng |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar