Bukan tanpa alasan, hal tersebut berkaca pada kasus sebelumnya dimana kasus Covid-19 sempat melonjak naik usai libur panjang.
"Berkaca pada pengalaman kenaikan kasus yang telah beberapa kali kita hadapi pasca periode libur panjang, saya ingin kembali mengingatkan bahwa kita masih perlu untuk tetap waspada dengan senantiasa menegakkan disiplin protokol kesehatan, dalam setiap aktivitas yang kita jalani," kata Wiku dalam keterangan pers yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, (19/4/2022).
Tak sampai di situ, Wiku menerangkan sejumlah hal yang menjadi dasar kehati-hatian kala menjalani libur panjang Lebaran 2022.
Pertama adalah kegiatan silaturahmi.
Seperti diketahui bahwa silaturahmi selama Idul Fitri akan melibatkan banyak interaksi dengan kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, hingga penderita komorbid.
"Kedua resiko terpapar virus menjadi lebih besar bagi masyarakat yang baru saja melalui perjalanan jarak jauh serta mengunjungi fasilitas umum dengan kepadatan tinggi," katanya.
Keempat, kasus yang muncul tanpa gejala berpotensi menjadi sumber penularan.
Terakhir, mobilitas masyarakat akan berpotensi meningkat lantaran pemerintah tak melakukan pembatasan.
"Mari kita cegah agar jangan sampai kita terpapar sama sekali dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan mudik aman jangan bawa virus pulang," pungkasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Ramadan |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar