Mereka juga tetap aktif secara fisik dengan mengerjakan tugas sehari-hari.
"Hasil studi kami mendukung pentingnya pembatasan kalori harian," demikian keterangan para peneliti studi.
"Pembatasan kalori harian menghambat stres postprandial nokturnal dan mengoptimalkan respons metabolisme yang terkait konsumsi makanan nabati yang tinggi dan aktivitas fisik untuk umur panjang para centenarian di Abruzzo."
Seperti dilansir dari Tribun Kesehatan, dr Adelina Kautsar mengungkapkan semakin bertambahnya usia, proses metabolisme di dalam tubuh cenderung melambat.
Kondisi itu membuat tubuh gampang gemuk.
"Waktu muda kok puasa sebentar kurus. Bertambah umur berat badan gak stabil. Kita harus perkenalan bahwa bertambah usia metabolisme semakin melambat. Otomatis harus melakukan banyak hal," ungkapnya, dikutip Tribunnews, Senin (16/8/2021).
Menurut pemaparannya, metabolisme sulit diajak bekerjasama setelah berusia 25 tahun. Apalagi saat menuju usia kepala tiga.
Metabolisme melamban seiring bertambahnya umur.
Selain berolahraga, dr Adelina mengatakan orang yang berusia di atas 25 tahun harus memilih makanan yang berbeda.
Karena metabolisme melambat, otomatis mudah terjadi penumpukan lemak di dalam tubuh.
"Jadi pilihlah makanan yang mudah untuk bakar menjadi energi. Makanan yang mudah dibakar adalah makanan sehat. Misalnya, sayur dan buah. Selain mudah, kalori yang dikandung cepat dibakar," katanya lagi.
Hindari pula makanan yang diproses lama. Seperti Rendang dan Dendeng. Karena makanan yang diproses berkali-kali mengandung banyak kalori.
"Otomatis harus olahraga lebih banyak lagi dibandingkan dengan kalori rendah," pungkasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Kesehatan |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar