Ketika ditanya kenapa tidak lapor polisi, RP yang bekerja di toko ponsel itu mengaku tidak menyangka akan menjadi masalah.
"Dia narik saya, (saya) di dalam mobil. Mobilnya jalan dia narik, jadi dia jatuh. Saya salah Pak," katanya.
RP kemudian mengaku bahwa dirinya sebelumnya tidak tahu siapa yang dimaksud dengan Pak Bobby.
"Saya sebelumnya tak tahu 'Pak Bobby'. Jadi dalam benak saya, mungkin bosnya tukang parkir, preman pak. Saya takut dipanggil bosnya, dikeroyok. Saya ngancam dia sebenarnya takut pak. Karena saya kan pendatang Pak. Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada Pak Bobby, saya bukan bermaksud menghina Wali Kota (Medan), karena saya tak tahu yang mananya Wali Kota," katanya.
Reaksi Bobby Nasution
Dikutip dari laman tribuncirebon.com, Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjabat sebagai Wali Kota Medan diancam dipatahkan lehernya oleh warga.
Menanggapi hal itu Wali Kota Medan Bobby Nasution buka suara terkait petugas e-Parking yang menerima kekerasan fisik dan ancaman dari pengendara mobil yang menolak membayar e-parking.
Bahkan, pelaku tersebut berniat mematahkan tulang petugas e-Parking dan Wali Kota Bobby Nasution yang kini sudah diamankan oleh pihak kepolisian.
"Ya itu di lapangan biasa. Tapi yang paling ditekankan bukan masalah batang leher Bobby Nasutionnya, bukan. Tapi ini petugas parkir kita yang jadi korban. Walaupun gak jadi dipatahkan lehernya, tapi tangannya ditarik dan dijepit di jendela mobil dan kemudian dijalankan mobilnya. Itu poin pentingnya," ungkap Bobby saat dijumpai usai rapat bersama Kapolrestabes Medan Valentino Alfa Tatareda di Polrestabes Medan, Senin (25/4/2022).
Source | : | Kompas.com,TribunCirebon.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar