"Kemarin Aa habisnya gitu, ngelawan terus. Kan papa bilang, anak laki-laki enggak boleh ngelawan, enggak boleh marah-marah," sambungnya.
Raffi kemudian menjelaskan bahwa putranya itu akan pulang setelah menjadi anak yang baik.
"Nanti lebaran pulang, kan kita ke Bandung, habis lebaran sehari papa mama ke Bali, Aa ke pesantren lagi, habis itu kita enggak ketemu selama sebulan," jelas Raffi.
"Habis itu pulang?," tanya Rafathar.
"Enggak. Sampai baik, kalau masih suka ke mama dimarah-marahin, ngelawan terus, ya enggak keluar-keluar dari pesantren," jawab Raffi.
Nagita juga menambahkan bahwa putranya itu sulit saat diminta shalat, padahal kedua orang tuanya sudah memberikan contoh.
"Disuruh shalat juga enggak mau," ujar Nagita.
Walaupun awalnya merengek, Rafathar akhirnya menerima keputusan orang tuanya yang meninggalkan dia ke pesantren untuk belajar.
Raffi dan Nagita juga terlihat tak tega meninggalkan putranya dan berulang kali memeluk serta menciumi putra mereka itu sebelum akhirnya pergi meninggalkan Rafathar di pesantren.
"Jadi anak soleh ya, jadi anak baik, biar rajin shalatnya ya," pesan Nagita sambil memeluk putranya yang masih menangis.
"Iya," kata Rafathar sambil menangis sesenggukan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnewswiki |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar