“Sebenarnya itu tidak ada hubungan. Itu kalimat sambungan sebenarnya, tapi orang memaknai itu (mohon maaf lahir dan batin) sebagai artinya,” terang dia.
Di sisi lain, ungkapan hari Lebaran biasanya menggunakan kalimat, Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal ya karim.
Artinya, Semoga Allah menerima ibadah kami dan ibadah kamu semua.
Adapun doa tersebut telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
“Jadi doa atau ucapan Idul Fitri itu dulu aslinya pas era Nabi itu Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal ya karim,” ujar Syamsul.
Sementara itu dilansir dari Tribun Ramadan, Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah UIN Raden Mas Said, Khasan Ubaidillah, M Pd I menjelaskan pada zaman para sahabat Nabi Muhammad lebih sering diucapkan ucapan berupa doa.
Ucapan yang biasanya digunakan adalah taqobalallahu minna wa minkum taqobbal ya karim.
Lalu ucapan tersebut disambung dengan wa ja’alanaallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidin wal faaiziin.
"Pada zaman sahabat itu memang yang lebih banyak diucapkan adalah mendoakan."
"Sering disebutkan bahwa Taqobalallahu minna wa minkum taqobbal ya karim. Ini sebenarnya yang sering."
"Kemudian disambung wa ja’alanaallaahu wa iyyaakum minal ‘aaidin wal faaiziin. Nah inilah kata panjangnya yang sebenarnya kalau kita tarik," sambungnya.
Taqobalallahu minna wa minkum taqobbal ya karim adalah bentuk doa.
Kita mendoakan orang yang disebutkan melalui kalita doa tersebut.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Ramadan |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar