GridPop.ID - Setiap orang memiliki trik sendiri untuk mencari rezeki.
Tentu saja, kita harus mencari rezeki dengan cara halal.
Namun, masih ada juga orang yang mencari uang dengan menggunakan jalur yang bikin syok.
Salah satunya adalah menggunakan pesugihan.
Ya, banyak manusia yang selalu merasa kurang hingga tak puas dalam mengumpulkan pundi kekayaan sehingga nekat melakukan pesugihan.
Beberapa waktu lalu, salah seorang artis juga disebut menjalankan pesugihan demi memperkaya diri.
Dilansir dari laman GridPop.ID, hal ini diungkapkan anak indigo bernama Dephienna dalam kanal Youtube Robby Purba pada 3 Oktober 2019 lalu.
Saat itu, ia menyebut ada seorang artis yang memasang pesugihan di Jalan Narogong Bekasi.
Tempat itu disebut kerap memakan korban yang disebut sebagai tumbal.
Bahkan ada tiga titik utama tempat jin bersemayam di tempat tesebut.
Dephienna kemudian menyebut titik yang diisi jin kiriman dari Jawa Timur.
"Jawa Timur, huruf depannya M, belakangnya A," kata Dephienna dikutip dari YouTube Robby Purba.
"Itu yang paling banyak mengambil tumbal," lanjut Dephienna.
Dephienna mengungkap bahwa selain jin dari Jawa Timur, ada juga jin yang 'dipasang' oleh warga sekitar.
"Satu titik Jawa Timur, terus habis itu satu titik lagi dari warga sekitar," ungkap Dephienna.
Sementara, untuk titik selanjutnya Dephienna mengungkap bahwa jin tersebut dipasang dari Jakarta Selatan.
Ia pun menyebut daerah tersebut berawalan huruf P.
Mengenai titik yang diisi jin kiriman pelaku dari daerah P ini, Dephienna mengungkapkan bahwa ada sosok artis yang terlibat ritual pesugihan tersebut.
Menurut Dephienna, artis ini tak hanya terlibat ritual pesugihan, ia juga menumbalkan dirinya sendiri.
Di kehidupan setelah kematian, Dephienna menyebut bahwa artis ini akan menjadi istri dari jin pengambil tumbal pesugihan yang bersemayam di salah satu titik di Jalan Narogong Bekasi.
"Artisnya itu tadi, sebenernya tumbalnya dia sendiri," kata Dephienna.
"Berarti dia sekarang lagi sakit-sakitan?" tanya Robby.
"Belum, belum kerasa," ucap Dephienna.
"Di kontrak gaib dia, dia akan menyerahkan diri dia nantinya?" kejar Robby.
"Iya, untuk jadi istrinya yang suka ngambil tumbal itu. Setelah dia mati loh ya. Kalau misalkan kontraknya nggak ada yang mutus dia," lanjut Dephienna
Robby yang terkejut dengan penjelasan Dephienna kemudian meminta keterangan lebih lanjut.
"Yang dari Jakarta Selatan berapa banyak jin yang terkelompok di situ? Satu, yang bakal nanti jadi suaminya itu," kata Dephienna.
Saat ditanya Robby soal bentuk jin 'suami masa depan' sang artis, Dephienna menyebut bahwa wujud jin tersebut seperti genderuwo.
"Badannya sama kayak genderuwo dan buto ijo tadi. Tapi ini dia lebih bersih," kata Dephienna.
Lalu, kenapa fenomena pesugihan masih banyak terjadi di era modern ini?
Peneliti Sastra dan Budayawan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) Dr Sunu Wasono mengatakan bahwa memang saat ini masih ada orang yang percaya dengan ritual pesugihan untuk membuat kaya dalam waktu singkat.
Menurut dia, hal ini sebenarnya adalah cermin dari tekanan ekonomi yang kuat.
"Orang mencari jalan pintas, ingin mendapatkan kekayaan lewat cara-cara yang tidak halal, cara-cara yang sebetulnya tidak masuk akal," ungkap Sunu kepada Kompas.com, Selasa (28/9/2021).
Lebih lanjut Sunu berkata bahwa cerita-cerita atau kepercayaan tentang pesugihan sebenarnya hidup di dalam benak sebagian masyarakat kita.
Adanya kepercayaan tentang pesugihan inilah yang kemudian, kata Sunu, dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu untuk menipu atau mengelabuhi orang yang sedang menghadapi penderitaan seperti kesulitan ekonomi.
"Kasus-kasus cabul dengan dalih pesugihan selalu kembali berulang kenapa? Karena barang kali masyarakat belum sadar bahwa sesungguhnya praktik-praktik seperti itu sebetulnya tipuan belaka," tegas Sunu.
"Enggak pernah, sesuatu bisa diperoleh dengan cara seperti itu, kemudian orang menjadi kaya tanpa bekerja atau tanpa usaha."
Dia mengatakan, hal seperti ini terus berulang karena masih adanya kepercayaan bahwa segala sesuatu dapat dibantu secara gaib.
Kepercayaan ini pun dapat diyakini oleh siapa saja, termasuk orang berpendidikan.
Selain itu, Sunu pun berkata, masih adanya praktik pesugihan seperti ini menandakan bahwa keimanan seseorang kurang sehingga mempercayai hal seperti ini.
"Penghayatan keimanannya tidak sampai ke dalam saya kira, hanya di permukaan saja," ujar dia.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,GridPop.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar