Sebelum lulus S1 pada 2017, ia pernah magang di Federal Aviation Administration (FAA) atau Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat, sebuah lembaga regulator penerbangan sipil Amerika.
Dalam sebuah flyer yang diterbitkan oleh FAA, Vita mengaku telah memiliki ketertarikan di dunia teknologi dan engineering sejak masih duduk di bangku sekolah menengah.
Di ulasan yang juga dilampirkan di LinkedIn-nya itu, Vita juga bercerita bagaimana bekerja di perusahaan seperti FAA merupakan mimpinya sejak sekolah.
Sebelum akhirnya bekerja sebagai insinyur di SpaceX, Ars-Vita Alamsyah telah menempuh pendidikan S2 selama setahun di jurusan Supply Chain Management di Massachusetts Institute of Technology.
Selama menempuh pendidikan S2, ia berhasil menorehkan sejumlah prestasi lewat penghargaan dari Deloitte Case Competition dan IMSA Student Research Presentation di Supply Chain and Logistics Excellence (SCALE) Scholars Fellowship.
Pada 2019, Vita ternyata pernah mengikuti pelatihan Economics, Financial Accounting, and Business Analytics di Harvard Business School.
Di tahun yang sama, Vita membangun komunitas online bernama Locanesia, yang bertujuan untuk memberikan informasi seputar perjalanan dan destinasi di Indonesia.
Nah, itulah sosok Ars-Vita Alamsyah, yang berhasil membuktikan bahwa perempuan pun bisa bekerja di perusahaan besar yang didominasi oleh laki-laki.
Wah, inspiratif sekali, ya, perjalanan perempuan berhijab yang satu ini!
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Parapuan.co dengan judul Ars-Vita Alamsyah, Insinyur Perempuan asal Indonesia yang Bekerja di Perusahaan Milik Elon Musk
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar