GridPop.ID - Polemik yang terjadi antara Hotmman Paris dengan Iqlima Kim terus berlanjut.
Iqlima Kim disebut-sebut mengalami depresi berat akibat masalah yang dialami dengan Hotman Paris.
Dilansir dari Tribun Seleb, kondisi terkini mantan asisten pribadi alias aspri Hotman Paris itu diungkap oleh sang kuasa hukum, Razman Arif Nasution.
Tak hanya depresi, namun Iqlima juga mengalami pendarahan.
"Iqlima Kim kirim ke saya bahwa dia ada pendarahan dari hidung dan mulut, saya sebenarnya kasihan banget kok sampai setega itu mengganggu pikiran dia," ujar Razman Arif Nasution di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (11/5/2022).
Razman mengatakan, kliennya mengaku tertekan imbas kejadian yang dialami.
Pasalnya, apa yang menimpa Iqlima disebut terjadi di luar nalar manusia biasa.
"Iya bagian depresi, saya gak tahunya klien saya tertekan semua," ujar Razman.
Selain pernyataan dari Razman, Iqlima juga membagikan cerita soal gangguan non medis yang dialaminya melalui akun Instagram.
Iqlima mengklaim, ia sempat mengalami kesakitan pada bagian pinggang yangtak kunjung membaik.
Tak tanggung-tanggung, ia sampai harus ditangani 2 orang yang ia percaya sebagai 'orang pintar'.
Ia juga muntah dan mengeluarkan sesuatu hingga darah dari hidung dan mulutnya.
Di sisi lain, Hotman Paris yang dituding melakukan pelecehan sempat memberi bantahan.
Dilansir dari Tribun Style, pengacara kondang tersebut membantah jika Iqlima Kim mengundurkan diri lantaran alasan pelecehan seksual.
Bantahan tersebut terekam dalam kanal YouTube Seleb Oncam News.
"Dia tidak pernah mengatakan pelecehan seksual, itu Anda bohong."
"Tidak pernah menyebutkan itu, dia hanya menyebutkan diminta berpakaian seksi untuk syuting."
"Tapi oleh TV nya diminta lebih sopan, itu aja, nggak ada pelecehan seksual," terang Hotman.
Lebih lanjut, Hotman justru mengatakan jika nama Iqlima bisa naik berkat dirinya.
"Dari yang tidak dikenal menjadi dikenal," tutup Hotman Paris.
GridPop.ID (*)
| Source | : | Tribun Style,Tribun Seleb |
| Penulis | : | Ekawati Tyas |
| Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar