"Penyakit ini berhubungan dengan jantung, disebabkan faktor tinggi badan.
Untuk saat ini, saya tidak mengalami apa pun. Kecuali detak jantung yang tidak normal, berbeda dari orang lain.
Jadi saya harus selalu check up di rumah sakit. Namun saya sudah lama tak melakukannya. Padahal biasanya terjadwal setahun sekali.
Dilansir dari Kompas.com, Sindrom Marfan adalah kelainan bawaan yang memengaruhi jaringan ikat-serat penopang organ dan struktur lain dalam tubuh.
Sindrom Marfan umumnya memengaruhi jantung, mata, pembuluh darah, dan kerangka.
Penderita sindrom ini biasanya bertubuh tinggi dan kurus. Juga, memiliki lengan, kaki, jari tangan dan kaki yang sangat panjang.
Kerusakan yang disebabkan oleh sindrom Marfan dapat tergolong ringan atau berat.
Jika pembuluh darah besar aorta yang berperan membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh terpengaruh, kondisi ini dapat mengancam jiwa.
Sindrom Marfan bersifat turun-temurun yang berarti dapat diturunkan dari orang tua ke anak.
Lalu, setiap anak dari orang tua yang menderita sindrom ini memiliki peluang 50-50 untuk mewarisi gen yang rusak.
Pada sekitar 25 persen orang dengan sindrom Marfan, gen abnormal tidak berasal dari kedua orang tua, tetapi dari mutasi baru yang berkembang secara spontan.
Sindrom ini disebabkan oleh cacat pada gen yang membuat tubuh memproduksi protein yang dapat memberikan elastisitas dan kekuatan jaringan ikat.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Trends |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar