GridPop.ID - Nasi goreng menjadi salah satu makanan favorit banyak orang.
Nasi goreng juga mudah dikombinasikan dengan berbagai bahan.
Namun, bagi kalian penyuka nasi goreng harus waspadai juga bahayanya.
Cepat kasih tahu orang di rumah, jangan lagi makan nasi goreng ditambah dengan 2 pelengkap ini.
Soalnya, ternyata dua pelengkap ini bisa bikin nasi goreng jadi berbahaya.
Dilansir dari laman sajiansedap.com, berikut 2 pelengkap yang bisa mengancam kesehatan jika dimakan bareng nasi goreng.
1. Kerupuk Oplosan
Kerupuk dan nasi goreng memang pasangan paling klop.
Tapi sayang, kita seringkali tak tahu dari mana kerupuk yang kita makan berasal.
Soalnya, kini banyak beredar kerupuk oplosan di masyarakat.
Kita pun pasti pernah dengar kalau kerupuk ini dilapisi lilin supaya tetap renyah tahan lama.
Secara garis besar, pencampuran lilin dan plastik sendiri memang menguntungkan dari pihak penjual.
Dengan pencampuran tersebut, maka kondisi kerupuk akan lebih jernih dan renyah.
Bahkan ketahanan renyah akan lebih lama.
Bukan hanya itu, minyak yang di butuhkan untuk menggoreng juga lebih hemat dan sedikit.
Berhubung sekarang ini harga minyak memang sedang naik, sedangkan harga kerupuk juga tak mungkin selangit.
Pembeli dan penikmat kerupuk biasanya dari kalangan bawah menengah.
Itulah mengapa penjual memasukkan plastik dan lilin.
Hal ini menguntungkan penjual dan menjauhkan dari kegagalan produksi.
Sayangnya, pakar kesehatan menyebutkan jika ada bahaya yang mengintai jika kita mengkonsumsi kerupuk dengan berlebihan seperti sebagai berikut.
Bahkan, kandungan polyvinyl chloride di dalam lilin dan plastik ini ternyata bukan hanya merusak hati, namun juga ginjal.
Dalam melakukan proses pembuangan racun atau detoksifikasi, jika zat yang dicerna terlalu berbahaya, akan meningkatkan kerja ginjal.
Padahal jika anda membiarkan ginjal bekerja tidak sesuai mestinya, akan merusak sistem kinerjanya.
Parahnya hal ini akan adalah meningkatkan resiko penyebab gagal ginjal.
Bahan plastik yang masuk dalam tubuh, efek samping dalam jangka panjang adalah kemungkinan terkena penyakit kanker lebih besar.
Biasanya kanker akan menyerang pada bagian tubuh anda yang menjadi tempat pengendapan bahan plastik tersebut.
2. Mi atau Kwetiau Goreng
Ya, saat makan nasi goreng, beberapa orang gemar meminta pedagang mencampurkan antara mi atau kwetiau goreng.
Memang enak sih, tapi kombinasi ini ternyata buruk banget.
Soalnya, keduanya merupakan sama-sama sumber karbohidrat.
Dilansir Grid.ID dari laman Grid Health, perlu diketahui, selain tinggi akan kadar karbohidrat, nasi dan mi atau bihun goreng juga punya indeks glikemik yang tinggi.
Diwartakan Mayo Clinic, indeks glikemik (IG/GI) adalah satuan untuk menunjukkan kemampuan dari satu makanan untuk meningkatkan gula darah setelah dikonsumsi.
Semakin tinggi suatu GI, tentu saja ini memiliki dampak terhadap kenaikan kadar gula darah.
Karena nilai indeks glikemik keduanya yang tinggi, maka sebaiknya tidak mengonsumsi mi atau bihun goreng dan nasi secara bersamaan.
Pasalnya jika dilakukan bersamaan, apalagi sering, akan meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2.
Hal ini karena gula darah yang naik dengan cepat.
Ketika gula darah naik, pankreas akan memproduksi hormon insulin untuk menurunkan gula darah.
Jika hal ini terjadi, tubuh bisa kehilangan respons terhadap insulin, yang menyebabkan meningkatnya risiko diabetes tipe 2 tersebut.
Mengonsumsi mi atau bihun goreng dan nasi dalam satu piring juga bisa menyebabkan munculnya risiko obesitas, karena gula pada keduanya mengandung banyak kalori.
Kalori yang berlebih ini akan disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak, terlebih kalau kita kurang bergerak, maka lemak tidak akan terbakar.
Perlu diingat bahwa mengonsumsi nasi dan mi atau bihun goreng secara bersamaan memang sebaiknya dihindari, agar tubuh tidak kelebihan kalori.
Waspadai Kandungan Minyak Dalam Nasi Goreng
Melansir dari laman kompas.com, Dokter spesialis gizi klinik Inge Permadhi mengatakan, sering kali orang tidak menyadari tambahan minyak dalam makanan yang dikonsumsi.
Padahal, makanan berminyak termasuk nasi goreng bisa mengandung kalori dua kali lipat daripada makanan yang sama dengan cara memasak yang berbeda.
"Misalnya kerupuk, bahan dasarnya hanya mengandung 10 kalori, namun ketika kerupuk digoreng, minyak akan melekat dan menambah kalori sebanyak 9 kalori. Sehingga totalnya adalah 19 kalori, hampir dua kali lipatnya," ujar Inge dalam sebuah talkshow "Kampanye Sehat Nestle Indonesia: Zona Sehat Nestle" di Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Menurut Inge, kandungan minyak pada nasi goreng termasuk tinggi karena dimasak menggunakan minyak goreng atau mentega.
Jika dipanaskan, kedua bahan tersebut akan berubah menjadi lemak jenuh yang dapat meningkatkan risiko penyakit, misalnya penyakit jantung dan stroke. Belum lagi risiko kegemukan.
Inge menekankan, konsumsi minyak pada setiap kali makan tidak boleh lebih dari ukuran satu ibu jari.
Jika sudah lebih dari itu maka dapat dikatakan makanan yang dimakan sudah mengandung lemak yang berlebihan.
Lemak, lanjutnya, sebaiknya dikonsumsi dalam bentuk mentah, misalnya tambahan minyak zaitun pada sambal atau salad.
Konsumsi minyak dalam bentuk gorengan akan menambah asupan kalori yang seharusnya dapat diganti dengan pangan lain yang lebih bergizi, misalnya diganti dengan sayuran dan lauk yang mengandung protein.
"Tetapi, tetap saja jika digoreng bersama dengan nasi goreng, kandungan minyaknya tetap tinggi," ujar dokter dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM) ini.
Karena itu, Inge menyarankan untuk membatasi konsumsi nasi goreng dan makanan yang digoreng lain.
Sebaliknya, cara memasak makanan dapat diganti dengan yang lebih sehat, seperti dikukus, direbus, disangrai, atau ditumis dengan sedikit minyak.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,sajiansedap |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar