GridPop.ID - Kasus pemerkosaan yang dialami oleh orang dengan gangguan jiwa alias ODGJ sempat menjadi perbincangan beberapa waktu lalu.
Bahkan yang lebih menyedihkan lagi, penyintas ODGJ ini diperkosa hingga hamil.
Namun, sampai saat ini masih belum diketahui siapa pelaku pemerkosaan tersebut.
Diberitakan Stylo.ID sebelumnya dari Tribunnews Sultra, korban diketahui berinsial WL (26) tinggal di Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara.
Kondisi WL saat ini sedang hamil tiga bulan yang mulanya diketahui oleh tim Yayasan Bantuan Berbagi Buton Tengah.
Disebutkan bahwa tim Yayasan Bantuan Berbagi Buton Tengah syok begitu mengunjungi rumah WL pada 25 Mei 2022.
Betapa tidak, mereka menemukan fakta bahwa WL sudah berbadan dua.
Tim yayasan pun melaporkan kejadian ini ke Polres Baubau pada, Jumat (27/5/2022).
"Kami sudah melakukan penyelidikan awal terkait kasus tersebut, utamanya kaum pria yang di seputaran lokasi korban," ujar AKBP Erwin Pratomo pada TribunnewsSultra.com, Senin (30/5/2022).
Kehamilan WL bisa terungkap lantaran saat tim yayasan berkunjung, wanita tersebut telanjang dan nampak bagian perutnya membesar.
Lalu mereka membawa WL ke RSIA Zafira dan menemukan fakta bahwa wanita itu tengah hamil tiga bulan.
Tapi, WL yang sulit diajak berkomunikasi membuat tim yayasan tak bisa mengulik siapa pelaku pemerkosaan.
Kendati demikian, didapatkan informasi bahwa korban sering berkunjung ke kebun salah satu warga.
Namun, pemilik kebun belakangan ini melarang WL masuk ke area perkebunan lantaran selalu mengambil parang.
AKBP Erwin Pratomo mengatakan, keterangan awal ini belum bisa membuka petunjuk untuk mengembangkan penyelidikan.
Alhasil Polres Baubau memanggil ahli guna mencari informasi langsung dari korban.
Insiden serupa juga pernah terjadi di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara pada Agustus 2020 silam.
Dilansir dari Kompas.com, seorang wanita ODGJ berinisial IN (35) dikabarkan jadi korban pemerkosaan hingga hamil dan melahirkan.
Petugas Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara intens melakukan pendekatan dan pengawasan lantaran IN tak mau melepaskan anaknya.
Pasalnya, saat pertama kali ditemukan Dinas Sosial Nunukan, Kalimantan Utara, di salah satu perahu bekas di pinggir pantai jalan Lingkar Nunukan Selatan, IN selalu memegang tangan anaknya dan membawa tas kecil.
Saat diperiska, ternyata dalam tas itu terdapat banyak nomor telepon orang yang diduga adalah pemain narkoba.
"Menurut polisi, IN kemungkinan akan dijadikan kurir narkoba dan tidak menutup kemungkinan otaknya terganggu akibat narkoba juga," kata Sekretaris Dinas Sosial Nunukan Yaksi Belaning Pratiwi, Selasa (4/8/2020).
Kata Yaksi, selain mengalami gangguan kejiwaan. IN memiliki paranoid, dia akan lepas kendali ketika anak jauh darinya.
Bahkan IN tak segan melukai diri sendiri dan lepas kendali saat jauh dari anaknya.
Meski tidak pernah jauh dari anak, sambung Yaksi, orang-orang yang tega memanfaatkan IN sebagai pelampiasan nafsu tidak peduli akan hal itu.
"Dan perbuatan itu dilakukan dengan disaksikan anaknya, itu sangat mengerikan, sang anak kami tanya juga bercerita apa yang dilihatnya, ada banyak yang melakukan itu disaksikan si anak, ini menjadi bahan pemikiran kami," katanya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Stylo.ID |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar