GridPop.ID - Memiliki pasangan yang setia memang selalu menjadi dambaan bagi semua orang.
Pasalnya, pasangan yang seperti ini akan selalu ada untuk kita baik di saat suka maupun duka.
Namun bagaimana jika kita dalam kesusahan, pasangan malah tega meninggalkan kita.
Kisah pilu ini dialami oleh seorang wanita yang terbangun dari koma dan baru menyadari kalau sang kekasih telah meninggalkannya.
Dilansir oleh Tribun Trends dari Mirror.co.uk Kamis (9/6/2022), wanita bernama Brie Duval (25) sempat menceritakan kejadian yang membuatnya dalam kondisi koma.
Saat keluar malam dengan beberapa teman pada 29 Agustus 2021, dia mengalami kecelakaan mobil yang mana kepalanya lebih dulu jatuh ke tanah.
Dia lantas dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Alberta dan ditempatkan di ICU karena mengalami cedera otak dan banyak patah tulang.
Brie mengatakan dia koma selama empat minggu dan sempat mengalami amnesia.
Setelah memorinya kembali perlahan-lahan, dia akhirnya diizinkan memegang ponselnya lagi.
Betapa terkejutnya dia saat mengetahui informasi bahwa pacarnya selama empat tahun, yang telah tinggal bersamanya sebelum kecelakaan itu, kini meninggalkannya.
Sang kekasih memblokirnya di media sosial dan diam-diam menjalin hubungan dengan wanita lain.
"Saya akhirnya diberikan ponsel saya dan pikiran pertama saya adalah meneleponnya dan melihat apakah dia tahu apa yang terjadi. Dia tidak pernah menemui saya," kata Brie kepada The Mirror.
"Jadi saya membuka ponsel saya untuk mengirim pesan kepadanya ketika sebuah pesan muncul dari wanita ini yang mengatakan saya sekarang dengan [nama pasangan]. Saya telah pindah. Dia sekarang tinggal bersama saya dan putra saya, tolong jangan hubungi dia," imbuhnya.
"Saya belum mendengar kabar darinya sejak saya berada di rumah sakit, dia benar-benar meninggalkan saya dalam debu. Jadi saya bahkan tidak memiliki penutupan mengapa ini terjadi." ujarnya.
Brie berada di rumah sakit selama total lima bulan dan didiagnosa menderita cedera otak traumatis (TBI) akibat kecelakaan yang dia alami.
Untuk melakukan ini, dia mulai membuat video TikTok, berbagi pengalaman pribadinya dengan nama pengguna @hotcomagirl1.
"Ini sangat berat secara mental, pasti ada sedikit PTSD dari semua yang telah terjadi, saya hanya mencoba memilah-milah emosi saya, mengalami kecelakaan dan kemudian mengalami kekecewaan dalam suatu hubungan," katanya.
"Kembali ke kehidupan normal, hanya mencoba untuk menetapkan apa yang baru bagi saya - saya tidak bisa menelan ketika saya pertama kali bangun,
saya harus mencoba dan belajar berjalan lagi, dari pinggang ke jari kaki, itu rasanya seperti sudah mati Semua otot saya benar-benar hilang saat saya berbaring di tempat tidur.
Ini membuat frustrasi karena tidak dapat melakukan hal-hal yang ingin saya lakukan, kejernihan mental saya tidak jauh dari biasanya, otak saya berkabut," ucapnya.
"Memiliki TBI seperti memiliki gejala gegar otak yang terus berlanjut. Mereka tidak hilang. Ini perjuangan karena masalahnya, Anda tidak terlihat cacat.
Seperti terlihat Anda akan melihat saya dan berpikir saya dalam kesehatan fisik, dan mental yang sempurna. bagian dari hidup saya.
Saya berjuang setiap hari untuk berfungsi dan melakukan hal-hal sederhana yang biasa saya lakukan." tuturnya.
Sebagai informasi dilansir dari Kompas.com, memang seseorang yang pernah mengalami gegar otak, bisa mengalami gejala selama beberapa tahun.
Temuan ini diungkapkan sekelompok peneliti di Selandia Baru, dalam studi yang dipublikasikan di PLOS One pada 27 Mei 2022.
Para peneliti menjelaskan, bahwa gegar otak dapat menimbulkan dampak kesehatan jangka panjang bagi sebagian orang.
Mereka juga menemukan, orang dewasa dengan gegar otak ringan cenderung melaporkan gejala berkelanjutan delapan tahun kemudian, beberapa mengalami depresi, maupun sulit fokus dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Trends |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar