GridPop.ID - Setelah kepergiannya, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih menjadi pembicaraan.
Tak sedikit masyarakat dari berbagai kalangan mengungkapkan kebaikan yang dilakukan Eril semasa hidup.
Salah satunya seorang pelawak ternama Tanah Air yang dahulu pernah berjumpa dengan Eril.
Kerendah hatian Eril seperti dirasakan setiap orang, termasuk dari sang pelawak.
Dilansir dari Tribun Jatim, pelawak Indonesia tersebut ialah Opie Kumis.
Opie Kumis akhirnya bercerita tentang bagaimana dirinya pernah memiliki kenangan indah dengan anak Ridwan Kamil.
Pelawak yang khas dengan bentuk kumisnya itu mengaku awalnya bahkan tak tahu sosok yang bekerja dengannya itu merupakan anak Gubernur Jawa Barat.
Kerendahan hati Emmeril Kahn menjadi hal yang sangat dikenang oleh siapapun.
Opie pernah syuting iklan bersama Eril untuk Bank Daerah Provinsi Jawa Barat.
Namun, Opie sebelumnya tak tahu bahwa Eril adalah anak Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
"Kalau gue sih sebetulnya sama Eril itu walaupun cuma 7 jam memang bersahabat pada waktu itu iklan BJB," kenang Opie saat ditemui di Jakarta Selatan, Senin (13/6/2022).
"Jadi gue enggak pernah tahu itu anaknya siapa Eril," lanjut Opie.
Opie mengaku kagum dengan pribadi Eril yang begitu ramah dan hormat pada orang tua.
Saat syuting proyek tersebut, Opie merasakan kebaikan hati dari Eril.
Opie baru terkejut ketika bertanya kepada sutradara tentang asal-usul Eril yang begitu ramah kepadanya.
"Gue pikir ini anak kok open, maksudnya, sama orang tua tuh baik banget sampai gue tanya sama sutradaranya, 'itu anak siapa sih?' Ini anaknya Gubernur Jawa Barat Pak Ridwan Kamil," terang Opie.
Oleh karena itu, pelawak 62 tahun itu sempat kaget saat mendengar kabar hilangnya Eril di Sungai Aare, Swiss.
Opie Kumis pun mulai mengenang bagaimana sosok Eril di matanya.
Sebab Opie Kumis ingat bagaimana dirinya pernah bekerja bersama anak Ridwan Kamil itu.
"Sama gue aja yang baru 7 jam begitu nempel, begitu dekat sama dia pada saat itu," beber Opie.
Rupanya menurut Opie Kumis, pemuda berusia 23 tahun itu ternyata begitu hangat.
Selain hangat, menurut Opie Kumis, Eril sosok yang sangat sopan terhadap orang yang lebih tua darinya.
Eril juga sangat terbuka dan tidak membedakan siapapun yang berinteraksi dengannya.
Kematian Eril menurut Opie Kumis menjadi sesuatu yang membuatnya sedih.
Menurut Opie, apa yang terjadi pada Eril adalah bukti kekuasaan Tuhan yang tak mampu ditembus nalar manusia.
"Kalau dilihat segala sesuatu memang manusia itu dilihat dari akhir," kata Opie.
"Ternyata kalau sudah di akhir Allah pasti jaga jasad kita, apapun kebaikan kita bisa terlihat setelah akhir dari semuanya," jelasnya.
"Jadi kan kita lihat jasadnya utuh, wangi, terus agak tersenyum, enggak nalar loh," kata Opie.
"Hilang ketemu di air, ketemu dalam keadaan begitu kan kita enggak nalar, buat pikiran manusia enggak nalar," sambungnya.
"Cuma kita enggak bisa mengingkari itulah kalau punya mau Allah kasih unjuk sama kita yang masih hidup, itulah manusia yang baik, ibadahnya bagus, diterima, ya begitu," pungkasnya.
Sebelumnya, juru bicara keluarga Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzzaman mengungkapkan terima kasih kepada masyarakat yang menyampaikan dukacita untuk Eril.
Baik itu dukacita yang disampakan dalam bentuk langsung maupun tidak langsung.
"Ungkapan simpati berbagai bentuk yang sudah kami terima sehingga membuat kami berbesar hati dan terharu," kata Elpi dalam rilisnya, Selasa (14/6/2022), dilansir dari Kompas.com.
Menurutnya, ada sekitar hampir 1.200 karangan bunga duka cita yang tercatat, juga pelayat yang hadir ke makam Emmeril Kahn Mumtadz yang bernama kecil Eril, di Desa/Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung sekitar 8.000, di luar tamu VIP. Pun dengan petakziah yang hadir untuk mendoakan almarhum Eril selama 17 hari berturut-turut sekitar ratusan bahkan ribuan yang datang.
"Ini konteksnya bukan membesar-besarkan angka, tapi mungkin kami akan kesulitan untuk menyampaikan rasa terima kasih," ungkapnya.
"Mungkin kami akan luput menyampaikan terima kasih secara personal satu per satu, kepada orang yang sudah pernah membantu menyampaikan simpati dalam berbagai bentuk, untuk itu pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih banyak, jazakumullah. Hanya Allah sebaik-baiknya yang bsa memberi balasan," tambahnya.
Elpi juga berterima kasih dan mengapreasiasi positif kepada rekan-rekan media lewat kerja jurnalistik humanisnya.
"Secara umum kami apresiasi sangat positif, kami harap situasi positif ini bisa terjaga," kata Elpi.
Elpi menilai pendekatan media yang humanis ini menjadi harapan di tengah banyak tantangan di media sosial di mana masih banyak misinformasi, disinformasi, bahkan hoaks terkait almarhum Eril.
Pihak keluarga, sambung dia, tidak bisa mencegah dan mengendalikan.
Keluarga juga sangat menyadari peristiwa Eril yang masuk ke ruang publik menjadi konsumsi publik.
Maka dari itu banyak berbagai pandangan saran, opini terhadap situasi.
"Perbedaan pandangan ini lumrah karena negara demokrasi, semua orang bisa berpendapat," ungkap Elpi.
Elpi mengatakan pihak keluarga mendapatkan hikmah serta pelajaran berharga, yakni keikhlasan, ketawakalan, berpikir positif, dan menyeimbangkan upaya optimal dengan doa kepada Allah swt.
"Mungkin Eril yang menjadi guru kami," ujarnya.
Selain itu pihak keluarga juga turut menyampaikan terima kasih kepada para ulama, ustaz, habib, majelis ulama, yang selalu terbuka menerima konsultasi kepada keluarga terkait peristiwa yang cukup besar yang terjadi kepada Eril.
Sehingga keluarga mendapatkan panduan tentang bagaimana menyikapi peristiwa ini dari sisi akidah, syariah, dan akhlak.
Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Jawa Barat Wahyu Mijaya menyampaikan setelah pemakaman Eril, keluarga Gubernur masih menerima ucapan dari tokoh, pejabat, bahkan dari kedutaan besar Qatar untuk Indonesia.
Menurut Wahyu, Ridwan Kamil masih menerima petakziah hingga Rabu (15/6/2022) dan baru mulai berdinas kembali Kamis (16/6/2022).
"Beliau (Ridwan Kamil) akan berkegiatan secara full mulai hari Kamis. Kamis agenda beliau akan kembali seperti semula," ucap Wahyu.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jatim |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar