GridPop.ID - Masih ingat Agung Hercules? Namanya sempat tenar setelah memerankan Milky Man di sinetron Saras 008.
Namun, kabar pria bertubuh kekar itu berakhir pilu setelah ia digerogoti kanker otak hingga menghembuskan napas terakhir pada 1 Agustus 2019.
Tanpa kita sadari, ternyata makanan dan minuman ini lah yang menjadi pemicu kanker otak seperti yang dialami Agung Hercules.
Dilansir GridPop.ID dari Kompas.com, kanker otak adalah tumor ganas yang tumbuh atau menyerang bagian otak.
Gejala kanker otak bisa beragam, tergantung bagian otak yang terdampak tumor ganas ini, stadium penyakit, usia, dan kondisi kesehatan penderita secara keseluruhan.
Salah satunya adalah sakit kepala yang berkepanjangan.
Namun, banyak orang yang menyepelekan keadaan ini hingga keadaannya semakin memburuk.
Oleh karenanya, ada baiknya kamu mulai menghindari makanan dan minuman berikut ini yang bisa menjadi pemicu kanker otak.
Apa saja?
1. Sate
Seperti halnya makanan lain yang dibakar, sate merupakan salah satu pemicu kanker.
Melansir dari Sajian Sedap, hal ini karena beberapa zat berbahaya dan mematikan berupa hidrokarbon aromatik polisiklik dilapotkan memiliki efek karsinogenik, atau memicu kanker.
Nah, hidrokarbon di atas banyak ditemukan pada makanan yang diasap dan dibakar.
Selain makanan, hidrokarbon aromatik polisiklik bisa didapatkan dari asap rokok, asap kebakaran, dan sumber asap lainnya.
2. Alkohol
Dalam sebuah studi, alkohol disebut sebagai penyebab pertumbuhan 7 jenis kanker, seperti kanker orofaring (bagian tenggorokan), laring, esofagus, hati, usus besar, rektum, dan payudara.
Para peneliti menemukan bahwa alkohol merusak DNA sel induk yang bertanggung jawab untuk memproduksi darah baru.
Penelitian terhadap tikus inilah yang kemudian dapat menjelaskan hubungan antara minum alkohol dan kanker.
3. Jamur
Dalam kasus yang jarang terjadi, beberapa jamur pada makanan dapat menghasilkan racun yang dapat membuat Anda sakit, bahkan salah satu racun telah dikaitkan dengan kanker hati.
Aflatoksin merupakan metabolit dari beberapa jenis jamur, salah satunya Aspergillus flavus.
Jamur ini dapat menjadi parasit pada kacang, pohon kacang, dan biji-bijian.
Bahayanya, hewan yang makan biji-bijian yang mengandung jamur tersebut, dagingnya juga akan mengandung aflatoksin.
Hal ini juga berlaku untuk ibu menyusui yang mengonsumsi kacang yang mengandung aflatoksin.
Sehingga ASI yang mengandung jamur dapat masuk ke tubuh bayi.
Penelitian yang dilakukan oleh May Beth Terry dari Columbia University Mailman School of Public Health, konsumsi biji-bijian akan meningkatkan risiko tumor otak tipe glioma.
Jadi jika Anda melihat jamur pada setiap makanan lunak atau empuk, bahkan jika itu hanya satu titik kecil, maka anggaplah semuanya sudah terkontaminasi sehingga perlu membuangnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Sajian Sedap |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar