Awalnya, seperti yang dikutip dari Tribunnews.com, pelaku minta Rp 50 juta hingga akhirnya kerugian ditaksir mencapai Rp 300 juta.
Namun, beberapa bulan tinggal satu rumah di Jambi, korban tidak melihat obat-obatan yang diberikan kepada ayahnya.
Hal itu membuat ibu korban mulai curiga.
Apalagi pelaku hanya di rumah saja dan tidak pernah seperti layaknya seorang dokter.
Ditambah lagi, pelaku tidak kunjung memberikan identitasnya.
Sikap curiga ibu korban membuat pelaku risih dan langsung mengasingkan korban dari keluarganya di Lahat.
Karena khawatir dengan nasib anaknya yang sudah 4 bulan tidak pulang ke rumah, ibu korban pun melaporkan pelaku ke polisi.
Kronologi kejadian ini pun pernah diceritakan oleh NA lewat akun Twitter @FashionkuStyle beberapa waktu lalu.
"OKE KITA MULAI SPEAK UP, SETELAH SAYA DIAM SELAMA 2BLN LEBIH MENUNGGU SIDANG PERTAMA ATAS KASUS PENIPUAN,PELECEHAN SEXSUAL,HAMPIR DI BUNUH DITENGGELAMKAN,PELECEHAN AGAMA,PEMALSUAN IDENTITAS,PEMALSUAN GELAR AKADEMIK,PENCEMARAN NAMA BAIK,DIRUGIKAN SECARA MENTAL PSIKIS,MATERIAL," tulisnya membuka utas tersebut.
Profil yang dipakai Erayani dalam aplikasi kencan Tatan pun dilampirkan.
Begini penampakan Erayani sebagai pria jadi-jadian dalam menjerat korban.
Source | : | Tribunnews.com,Tribun Sumsel |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar