"Kecanduan aroma pertalite itu bisa merusak psikis anak jika dibiarkan terus menerus. Orangtuanya akan kami ajak ke rumah sakit agar ditangani," ujar Yunita melalui telepon seluler.
"Kalau sudah ingat ke botol atau jeriken BBM itu, maka langsung alihkan ke yang lain. Kasihan anaknya harus dicegah mumpung masih kecil," tandasnya.
Adapun kebiasaan tersebut, kata Yunita jika dibiarkan dapat berdampak pada jantung dan paru-paru si balita lantaran bisa terinfeksi penyakit.
Melansir tayangan di kanal YouTube BrainStuff - HowStuffWorks via Tribun Palu, benzena yang merupakan bahan bensin memang memiliki bau manis dan membuat hidung sensitif terhadap bau tersebut.
Senyawa kimia tersebut tidak hanya ada di dalam bensin, tapi juga di dalam bahan plastik, pestisida, detergen, dan mainan anak-anak.
Aroma benzena dapat menimbulkan rasa gembira, tapi sangat beracun lantaran dapat menyerang sistem syaraf manusia.
Ketika sistem syaraf tubuh terserang, maka akan memunculkan sinyal berupa mual dan pusing.
Berdasarkan sebuah studi pada 2009, bensin akan semakin berbau 'enak' ketika orang yang menghirupnya dalam kondisi lapar.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Palu |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar