“Ini telah menyebabkan kekurangan bahan-bahan yang diperlukan di seluruh portofolio perusahaan,” ungkapnya dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut Robert Caruso menjelaskan bahwa untuk memproduksi satu tabung lipstik Revlon membutuhkan 35 hingga 40 bahan baku dan suku cadang.
Selain itu, brand kecantikan satu ini juga membutuhkan setidaknya 575 juta dollar AS dari pemberi pinjaman yang ada untuk mendukung operasi sehari-hari.
Persaingan ketat dengan brand kecantikan lain
Selain masalah keuangan dan bahan baku, Revlon juga bersaing ketat dengan hadirnya berbagai jenis brand kecantikan lokal maupun internasional di pasar Amerika Serikat.
Belum lagi dengan hadirnya kosmetik dari para pesohor Hollywood yang kini makin diminati.
Beberapa brand kecantikan dari pesohor Hollywood yang bersaing ketat dengan Revlon di Amerika Serikat di antaranya Fenty Beauty dan Kylie Cosmetics.
Tanggapan Revlon Indonesia
Kabar Revlon bangkrut juga mengejutkan beauty enthusiast di Indonesia. Pasalnya produk Revlon juga menjadi salah satu yang diminati di tanah air.
Menanggapi kabar kebangkrutan Revlon di Amerika Serikat, melalui akun Instagram resminya, Revlon Indonesia memberikan tanggapan.
Revlon Indonesia sebelumnya mengucapkan terima kasih atas kesetiaan beauty enthusiast pada brand satu ini.
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar