"Setelah itu tersangka menghampiri korban lagi, ternyata korban sudah dalam posisi terjatuh dan tidak bernyawa," kata Zulpan.
Saat itu korban sudah jatuh tersungkur tak bernyawa.
"Keadaannya sudah diikat, kaki sama tangan ke belakang. Posisinya sujud korbannya," jelas Zulpan seperti yang dikutip dari Kompas.com via Grid.ID.
Usut punya usut, TAW melakukan tindakan keji tersebut karena sakit hati karena tak diajak melamar pekerjaan.
"Korban sudah mendapat pekerjaan. Membuat tersangka sakit hati kenapa pada saat melamar pekerjaan di salah satu pabrik swasta tidak mengajak tersangka," terang Zulpan.
Awalnya tak ada yang mengetahui AY merupakan korban pembunuhan karena TAW mengelabui keluarga korban.
TAW menceritakan AY meninggal saat terjatuh di kamar mandi. Bahkan, pelaku pun sempat menghadiri pemakanan dan acara pengajian AY.
"Itu sudah kabur (pelaku), adik saya dikubur itu pelaku ada, bahkan setelah disemayamkan di rumah dia sempat ngaji di rumah saya," ujar kakak korban.
Tak berselang lama setelah TAW kabur, beberapa saksi pun langsung mengakui apa yang mereka lihat sebenarnya.
"Beberapa hari kemudian, dari 5 saksi ada 1 saksi yang merupakan teman korban dan tersangka yang menyaksikan korban tangannya diikat dengan tali dan mulut serta hidung dilakban hingga mengakibatkan meninggal dunia," kata Zulpan.
"Tersangka ditangkap di rumah neneknya di Jalan Kampung Banjar, Desa Bantarwaru, Madukara, Banjarnegara, Jawa Tengah," jelasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Grid.ID,Tribunmanado.co.id |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar