Kasus ini harus dijadikan pelajaran bagi semua untuk berhati-hati dalam bermedia sosial karena jika tidak terkontrol seperti ini dapat merugikan pribadi, keluarga dan jajaran.
"Makanya bagi seluruh pejabat publik agar dapat berhati-hati dan mengontrol semua sikap.
Serta bagi semua pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus meningkatkan kedisiplinan seluruh jajarannya,"
"Seharusnya OPD terkait memberikan sangsi yang bisa menimbulkan efek jera.
Kita mempercayai pimpinan lembaga yang bersangkutan akan dapat melakukan tindakan-tindakan yang baik, selain memberikan pelajaran juga sangsi yang menimbulkan kesan positif bagi seluruh pihak," katanya.
"Sebenarnya kita semua prihatin dengan kejadian ini dan sama-sama mendoakan agar yang bersangkutan diberikan kekuatan dan kesabaran serta kesadaran," tegas Abdiyanto.
Sementara itu dilansir dari Sripoku.com, ASN tersebut kini sudah dibebastugaskan.
"Kalau informasi yang diperoleh, oknum ASN yang viral dari video call tanpa busana yang bersangkutan sudah dibebastugaskan dari jabatannya hal tersebut dilakukan oleh pimpinannya," kata Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) OKI, Maulidini saat dihubungi melalui sambungan telepon WhatsApp, Rabu (20/7/2022) siang.
Saat ini perkara video call bugil tersebut sudah diserahkan ke inspektorat OKI guna ditindaklanjuti.
"Ya sudah ditangani Inspektorat dan sekarang masih proses pemeriksaan," tambahnya.
Berdasarkan pengakuan ASN wanita berinisial SC tersebut, dirinya merupakan korban pemerasan.
"Setau saya kalau dari pengakuan yang bersangkutan kalau dia ini menjadi korban pemerasan.
Tetapi untuk lengkapnya masih didalami anggota kepolisian," terang Dini.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribunnews.com,Sripoku.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar