Hal itu dilakukannya sampai ia kelas 6 SD.
Ketika SMP, Hengky tak lagi berjualan snack, ia justru rela memulung barang-barang bekas.
Namun bukan pemulung keliling, melainkan ia mulung barang bekas acara di sebuah gedung serbaguna di depan rumahnya.
Ia mengambil sampah-sampah seperti kardus, gelas air mineral.
Mantan suami Christy Jusung ini lantas menjualnya untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah.
"Rumah saya dekat Gedung Pemuda, gedung serbaguna yang besar. Dalam seminggu suka ada tiga kali acara. Apalagi pas weekend banyak orang berada menikah di sana,” ujarnya.
Ketika SMA, Hengky lagi-lagi melakukan pekerjaan baru.
Ia membantu sang ayah yang banting setir sebagai agen oli motor dengan memasukkan oli ke warung-warung.
Hengky juga mengumpulkan dus oli dan ia jual.
Dari penjualan dus bekas tersebut, Hengky bisa memiliki modal untuk menyuplai alat tulis kantor (ATK) ke koperasi sekolahnya.
Ketika lulus SMA, Hengky begitu semangat untuk melanjutkan pendidikannya ke bangku kuliah.
Source | : | Tribun Medan,GridPop.ID |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar