Beberapa pihak menilai mereka tidak berhak atas ikon nama tersebut karena hal itu dicetuskan oleh komunitas.
Bahkan hal itu disebut tidak punya malu, serakah, dan mengambil alih "keasyikan" masyarakat kalangan bawah.
"Created by the poor, stolen by the rich," tulis warganet ini.
"Bukannya Citayam Fashion Week itu pencetusnya komunitas, yah. Punya hak apa Baim Wong daftarin itu ke HAKI/PDKI? Bahkan kurasa Bonge pun yg jadi ikon harusnya juga engga berhak. Serakah banget jadi manusia," ungkap seorang warganet.
"Bayangin ruwetnya orang Citayam Depok kalau mau bikin CFW juga besok-besok harus seiizin Baim sama bininya. Biarin aja itu dibangun publik dan tetep jadi milik publik. Baim Paula ini juga kok ya gak ada malunya daftarin HAKI. Ide dia bukan, gagasan dia juga bukan," ujar warganet lain.
Sebagai tambahan informasi seperti yang dikutip dari Kontan.co.id, Citayam Fashion Week berawal dari ide untuk menghabiskan waktu dan adu kreativitas para anak muda dalam tampil modis.
Anak-anak muda itu saling beradu gaya dengan memanfaatkan outfit pilihan masing-masing di Citayam Fashion Week.
Lokasi Citayam Fashion Week berada di kawasan Dukuh Atas, Jakarta.
Lokasi ini memang strategis bagi warga Citayam, Depok dan Bojonggede karena bisa diakses dengan mudah menggunakan KRL.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Kontan.co.id |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar