Pengakuan lain datang dari empat eksekutor yang menyebut bahwa mereka mendapat arahan dari Kopda Muslimin.
"Mereka dapat arahan dari Kopda Muslimin untuk menembak istrinya yang kedua," kata dia.
Tembakan pertama, kata Luthfi meleset sehingga tembus, tapi tembakan kedua berhasil bersarang di perut korban.
"Setelah itu dibawa ke rumah sakit," imbuhnya.
Kala itu Kopda Muslimin masih sempat menemani korban di rumah sakit, tapi sesaat setelahnya pelaku melakukan transaksi dengan para eksekutor.
"Ada uang Rp 120 juta untuk kompensasi kepada para pelaku," kata dia.
Dilansir dari Tribun Pantura, sebelumnya Luthfi mengungkap soal motif para pelaku penembakan.
Dikatakan bahwa H-3 sebelum kejadian telah terjadi transaksi senjata api disinyalir rakitan seharga Rp 3 juta.
Lalu empat pelaku melakukan pematangan eksekusi pada pukul 08.00, Senin (18/7/2022).
Kemudian penembakan dilakukan pada pukul 11.38.
"Dua pelaku mengikuti korban yang saat itu menjemput anaknya dari sekolah.
Eksekusi penembakan dilakukan sebanyak dua kali oleh Sugiono," tutur dia.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Pantura |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar