GridPop.ID - Baru-baru ini jagad dunia maya tengah dihebohkan dengan sosok viral kakek pengemis di Probolinggo.
Terlihat dalam video sang kakek asik berjoget sambil memberikan saweran pada biduan dangdut menggunakan uang hasil ngemis.
Tidak cuma itu, setelah ditelusuri asal-usulnya ternyata kakek pengemis di Probolinggo ini juga memiliki tabungan haji.
Melansir dari Tribun Mataraman, kakek pengemis ini viral setelah seorang warganet membagikan videnya saat mangkal di lampu merah wilayah Kraksaan Wetan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
Video berdurasi 12 detik dan 30 detik itu langsungviral di media sosial.
Pada satu video pengunggah menuliskan tagar, "#Ngemis untuk makan (silang) #Ngemis buat nyawer (centang)".
Satpol PP Kabupaten Probolinggo pun akhirnya dapat mengamankan kakek pengemis yang viral di media sosial itu.
Pengemis itu diketahui berinisial M (58) warga Desa Alastengah, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo.
Melnsir dari Surya.co.id, M diamankan petugas saat mangkal di lampu merah Kraksaan Wetan, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo pada Selasa (2/8/2022) sekitar pukul 13.30 WIB.
Petugas pun langsung membawanya ke kantor Satpol PP.
Saat diamankan, M mengakui bila uang hasil mengemis maupun mengamen digunakan untuk menyawer biduan di perhelatan musik dangdut.
Sebagian lagi digunakan untuk makan, dipijamkan ke sejumlah orang, bahkan mendaftarkan diri berangkat haji.
"Memang hasil minta-minta ini saya gunakan untuk nyawer. Tapi cuma sekali saya nyawer. Selebihnya dipinjamkan dan daftar haji," akunya.
Pejabat Fungsional dan Ahli Muda Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Budi Utomo menyatakan pihaknya masih menyelidiki pengakuan M.
Saat ini, Satpol PP sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial (Dinsos) dan TKSK kecamatan Kraksaan untuk tindakan selanjutnya.
"Kami masih belum bisa memastikan kakek ini (M) apakah akan dibawa ke rumah singgah atau hanya diberi peringatan. Kami masih menunggu jawaban dari Dinsos," paparnya.
Satpol PP Kabupaten Probolinggo bakal terus melakukan giat operasi ketentraman dan ketertiban umum (Trantibum), ketentraman masyarakat (Tranmas) serta perlindungan masyarakat.
"Harapannya Kabupaten Probolinggo bisa aman dan bersih dari pengamen, gelandangan serta pengemis. Kehadiran mereka acap kali menimbulkan gangguan trantibum. Sebab, mereka meminta uang sambil memaksa," pungkasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Surya.co.id,Tribun Mataraman |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar