“Karena aku mengerti bagaimana rasanya menjadi idol memang tidak mudah. Bukan hanya capek fisik tapi bisa capek mental juga,” ujar Gaby di Istora Senayan, dikutip dari Kompas.com.
“Mendapat tekanan dari luar, sibuk sekolah sambil latihan, menjadi sorotan banyak orang. Apapun yang dilakukan tidak punya banyak waktu untuk keluarga, teman bahkan diri sendiri,” lanjutnya.
Diakui Gaby, ia sedih kehilangan momen masa remajanya.
Tetapi, perasaan sedih itu hilang saat menyadari ada banyak pelajaran yang didapatkannya selama bergabung dengan JKT48.
“Aku tidak menyesal menghabiskan masa mudaku sebagai Gaby JKT48. Dedikasi, ketulusan, kesabaran, kerja keras, tanggung jawab, pengorbanan, dan kebersamaan adalah pelajaran berharga yang aku dapat dari JKT48 dan bisa aku jadikan bekal untuk aku bawa di luar JKT48,” kata Gaby.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews Wiki |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar