GridPop.ID - Pemerintah resmi menaikkan harga BBM per Sabtu (03/09/2022) pukul 14:30 sore.
Kebijakan ini pun ditakutkan akan mengakibatkan harga sembako yang sudah mahal jadi terus meroket.
Peran DPR sebagai wakil rakyat pun dipertanyakan salah seorang warga pesisir bernama Muhammad Rafik.
Muhammad Rafik mengaku terkejut dan sempat tidak bisa mengisi BBM karena ada peralihan harga.
"Terkejut kami harga BBM ini naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000, tadi sempat tidak bisa isi karena ada peralihan harga. Kami namanya orang pesisir, tidak mengetahui dan tidak update dengan berita," kata Rafik, Sabtu(3/9/2022) di SPBU 14.212.258 Kecamatan Indrapura, dikutip dari Tribun Medan.
Menurutnya, kenaikan BBM ini akan berdampak dengan harga sembako yang saat ini masih tinggi di pasar tradisional.
"Kami takut, kenaikan harga BBM ini berdampak dengan harga sembako seperti cabai yang saat ini masih stabil di angka Rp 80 hingga Rp 100 ribu perkilogramnya. Semua-semua mahal," jelasnya.
Ia mengaku, harus ada tindakan dari pemerintah daerah agar kenaikan harga ini dapat di tekan agar tidak terjadinya inflasi daerah.
"Keterlibatan pemerintah daerah itukan harusnya ada mensosialisasikan, dan ada tindakan pemerintah agar menekan inflasi yang akan terjadi dari dampak naiknya harga BBM ini," ujarnya.
Ia juga mempertanyakan berapa harga minyak dunia sebenarnya saat ini, dan apa alasan pemerintah menaikan harga BBM subsidi.
"Harusnya DPR juga berperan aktif dengan kenaikan harga ini, dimana DPR saat ini yang katanya perwakilan rakyat di pemerintahan," katanya.
Ia berharap, pemerintah memiliki solusi terkait kenaikan harga BBM ini agar tidak menyusahkan masyarakat.
Diberitakan Kompas.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara menanggapi kenaikan harga BBM.
"Saat ini pemerintah membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM akan mengalami penyesuaian," ujar Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Sabtu.
Menteri ESDM Arifin Tasrif selanjutnya menjabarkan penyesuaian harga BBM terbaru mulai sore nanti yakni sebagai berikut:
- Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter
- Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter
- Harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter
Wacana kenaikan harga BBM bersubsidi mencuat dalam beberapa waktu terakhir seiring membengkaknya nilai subsidi energi yang mencapai Rp 502 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, anggaran subsidi dan kompensasi energi akan kembali membengkak sebesar Rp 198 triliun, jika tidak ada kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar.
Ia mengatakan, saat ini anggaran subsidi dan kompensasi energi untuk 2022 dipatok sebesar Rp 502,4 triliun.
Angka itu sudah membengkak Rp 349,9 triliun dari anggaran semula sebesar Rp 152,1 triliun guna menahan kenaikan harga energi di masyarakat.
Namun, dengan kondisi berlanjutnya kenaikan harga minyak mentah dan pelemahan kurs rupiah, diperkirakan anggaran tersebut tidak akan cukup hingga akhir tahun.
Terlebih, konsumsi Pertalite dan Solar diperkirakan akan melampaui kuota yang ditetapkan.
"Kami perkirakan subsidi itu harus tambah lagi, bahkan bisa mencapai Rp 198 triliun, menjadi di atas Rp 502,4 triliun. Jadi nambah, kalau kita tidak menaikkan (harga) BBM, kalau tidak dilakukan apa-apa, tidak ada pembatasan," ujar Sri Mulyani saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (23/8/2022).
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Medan |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar