1. Mengurangi risiko pengembangan infeksi ragi vagina
Mengenakan celana dalam yang ketat atau tidak terbuat dari bahan yang bisa bernafas, seperti katun, dapat menimbulkan suasana lembap di area genital dan membuat bakteri ragi lebih mudah tumbuh.
Tidak ada penelitian tentang apakah pergi tanpa pakaian mengurangi infeksi ini, namun jika kamu mengenakan pakaian dalam, pastikan cukup longgar dan berbahan katun.
2. Mengurangi bau tak sedap dan ketidaknyamanan
Ketika kelembapan dan panas terperangkap di area kewanitaan karena pakaian dalam, akan muncul bau tidak sedap.
Maka berhenti mengenakannya bisa menyebabkan keringat lebih mudah menguap, meminimalkan bau tak sedap, hingga mengurangi potensi gesekan yang dapat diperparah karena kelembapan.
3. Mencegah cedera vulva
Labia yang terdapat di luar vagina terbuat dari jaringan yang sama dengan bibir. Pakaian dalam yang ketat terbuat dari kain buatan dapat mengiritasi labia dan kulit di sekitarnya sehingga dapat menyebabkan kulit terluka atau infeksi.
Tidak mengenakan celana dalam atau mengenakan celana dalam longgar, dapat mengurangi bahkan menghilangkan kemungkinan infeksi dan peradangan di area tersebut.
4. Melindungi dari reaksi alergi
Banyak celana dalam terbuat dari pewarna buatan dan kimia yang dapat memicu reaksi alergi, atau dermatitis kontak.
Reaksi alergi bisa berupa kemerahan, melepuh, iritasi, hingga infeksi.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar