Sejauh ini, cutting HE dinilai sebagai instrumen yang paling efektif dalam menyeimbangkan pasokan dan permintaan serta dapat memperbaiki harga ayam hidup.
Sementara, ongkos produksi kian sulit ditekan.
Ditambah lagi, saat ini harga BBM naik yang tentunya semakin membebani ongkos produksi dan biaya logistik.
Tekanan lainnya adalah harga bahan baku pakan masih cukup mahal.
Karena lebih dari 70 persen nilai komponen pakan masih impor.
Sebagai tambahan, meski harga ayam hidup mengalami penurunan, harga telur ayam terpantau relatif stabil pada Jumat (9/9/22) lalu.
Dilansir dari laman tribunnews.com, Harga telur ayam di Indonesia pada hari ini rata-rata berkisar Rp 31.200 per kilogramnya.
Jika dilihat dari dua hari ini, harga telur ayam cenderung stabil di angka tersebut.
Dari patokan update harga cabai nasional, Provinsi Kalimantan Utara memiliki harga jual telur termahal yaitu Rp 41.250.
Sementara Provinsi Sumatera Selatan menjual harga paling rendah dari patokan harga nasional yaitu Rp 27.000.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar