Pihaknya dengan tegas membantah jika video asusila itu terjadi di RS Sanjiwan Gianyar.
Ida Komang Upeksa selaku Dirut RSUD Sanjiwani Gianyar bahkan meminta untuk memeriksa langsung kondisi rumah sakit guna memastikan kebenaran lokasi.
"Melihat dari tirainya saja, sudah bisa dipastikan bukan RSUD Sanjiwani, kami tidak ada menggunakan yang seperti itu. Ini bisa diperiksa langsung ke rumah sakit," ujar Ida, Jumat (26/4/2019).
Diketahui, video viral yang beredar tersebut menunjukkan latar belakang sebuah horden atau tirai berwarna biru dengan lis putih, yang menjadi sekat antar tempat tidur pasien.
Akibat video viral itu, nama baik RS Sanjiwani Gianyar sangat tercoreng.
Guna menelusuri kebenaran video mesum itu, ia berkoordinasi dengan Dinas Inkom Gianyar.
"Kami tegaskan, video itu tidak benar dilakukan di RS Sanjiwani."
"Kami bersama Inkom tengah menelusuri video tersebut."
"Sebab ini tak hanya mencoreng nama baik Sanjiwani, tetapi juga Pemkab Gianyar, dan masyarakat Gianyar," tegas Ida.
Melansir Kompas.com, aksi serupa juga dilakukan oleh oknum guru berinisial IS (36) di Bogor, Jawa Barat.
Ia terciduk melakukan perbuatan mesum dengan istri orang di toilet musala.
Source | : | Kompas.com,Intisari.id |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar