Awalnya orangtua si pemuda tak menyetujui rencana pernikahan ini karena selisih 15 tahun di antara keduanya.
Apalagi dari pihak perempuan sudah memiliki seorang anak berusia 14 tahun.
Penolakan itu tak membuat si perempuan yang adalah seorang pengusaha real estat menyerah.
Dia kemudian menawarkan maskawin. Maskawin yang ditawarkan berupa uang tunai 600.000 yuan atau hampir Rp 1,3 miliar, sebuah rumah, dan sebuah mobil Ferrari.
Jika ditotal seluruh maskawin itu bernilai 5 juta yuan atau hampir sebesar Rp 11 miliar.
Alhasil, kedua orangtua si pemuda langsung merestui pernikahan itu.
Akhirnya mereka menikah dalam sebuah pesta yang amat mewah pada 10 Januari lalu di Qionghai, provinsi Hainan, China Pasangan pengantin tiba dengan menggunakan sebuah mobil Ferrari berwarna merah yang dihiasi emas dan berbagai jenis perhiasan mahal.
Rekaman pesta pernikahan ini kemudian tersebar di media sosial dan mengundang berbagai reaksi dari netizen.
Sebagian besar mengucapkan selamat tetapi tak sedikit yang menuduh sang pemuda menikahi perempuan itu sekadar untuk mendapatkan hartanya.
"Saya sekali lagi memercayai kekuatan uang," ujar seorang pengguna Weibo, versi China dari Twitter.
"Ayah: calon istri anak kita sangat kaya, mari segera terima lamarannya!" tulis netizen lainnya.
Sementara di sisi lain, beberapa netizen menggarisbawahi kisah ini menunjukkan seberapa jauh China sudah mencapai kesetaraan gender.
"Seorang duda 38 tahun menikahi gadis 23 tahun tidak akan menjadi berita. Kisah ini menjadi bukti bahwa perempuan menjadi semakin kuat," demikian komentar seorang pengguna Weibo.
Dalam rekaman video pernikahan itu, kedua mempelai nampak amat bahagia dan memancarkan cinta.
Mempelai perempuan terlihat tengah hamil besar tetapi terlihat anggun dalam balutan gaun pernikahan berwarna putih dan di sampingnya sang suami terlihat tersenyum lebar.
Dan dalam salah satu bagian pesta, sang pengantin pria kemudian mempersembahkan sebuah lagu untuk istri yang baru dinikahinya itu.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Eva.vn,tribuntrends |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar