GridPop.ID - Harga sembako tepung terigu masih mahal.
Harga sembako tepung terigu di Banjarmasin misalnya.
Harga sembako tepung terigu terus mengalami kenaikan sejak 6 bulan lalu.
Mila, pedagang tepung di pasar Kuripan Kota Banjamasin mengaku, sampai saat ini tepung terigu masih belum ada mengalami penurunan harga.
Saat itu, harga tepung sudah mencapai sekira Rp 72 ribu per karungnya.
Awalnya dari kisaran Rp 189 ribu, setelah beberapa bulan sekarang menjadi kisaran Rp 269.500.
Selain itu, menurut Mila, setiap bulannya harga terus naik.
"Kenaikan harga tepung kini, bisa mencapai 3 ribu rupiah perkilogram setiap bulannya," jelasnya, dikutip dari Banjarmasin Post.
Seperti tepung terigu jenis Cakra Kembar yang sebelumnya kisaran Rp 266.500 sekarang menjadi Rp 269.500 per sak.
Baca Juga: TER-UPDATE! Harga Sembako Beras Merangkak Naik, Bikin Pedagang Menjerit
Untuk tepung segitiga biru awalnya Rp 252.500 naik sekarang kisaran Rp 3 ribu menjadi Rp 255.500 per sak.
Sedangkan untuk tepung Lencana Merah dari Bogasari, sebelumnya Rp 233 ribu sekarang kisaran Rp 236 ribu per sak.
"Per sak itu ada sekira 25 kilogram tepung," timpalnya.
Disamping itu, Dahliana penjual sembako di Jalan Lokasi 2, Bumi Mas Raya mengatakan, tepung terigu yang dijualnya saat ini kisaran harga Rp 11 ribu perkilogramnya.
Menurutnya, kenaikan harga tepung tidak mempengaruhi jumlah penjualannya, karena biasanya beli tepung secukupnya saja, misal pembelian di agen hanya 3 sak bisa habis dalam waktu seminggu.
"Karenakan tepung juga sebagian kebutuhan untuk pembuatan bahan makanan," imbuhnya.
Terpisah, Amang Iyus penjual roti pisang di Jalan Kuripan mengatakan, saat kenaikan harga tepung terjadi harga penjualanya tetap Rp 2 ribu per biji.
"Akan tetapi untuk proses pembuatan ukuran roti pisangnya dikecilin dibandingkan yang sebelumnya, untuk para pelanggan alhamdulillah memaklumi saja," ucapnya.
Sebagai tambahan informasi seperti yang dikutip dari Kontan.co.id, kenaikan harga tepung terigu dipicu oleh mahalnya harga gandum.
Baca Juga: TER-UPDATE! Harga Sembako Beras Merangkak Naik, Bikin Pedagang Menjerit
Selain itu, pasukan gandum juga berkurang karena perang Ukraina dan Rusia.
Ukraina dan Rusia menjadi pemasok gandum di dunia dan Indonesia menjadi negara yang mengandalkan impor gandum.
Gandum bukan produk Indonesia, jadi ketika harga gandum dunia naik, pemerintah tak bisa mengendalikan kenaikan harganya.
Baca Juga: Alhamdulillah! Harga Sembako Cabai Turun 2 Kali Lipat, Kebutuhan Pokok Lain Masih Stabil
GridPop.ID (*)
Source | : | Kontan.co.id,Banjarmasin Post |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar