GridPop.ID - Seorang ibu terkejut begitu mengetahui fakta di balik tangisan sang bayi yang kerap terjadi.
Kisah ini dialami seorang ibu bernama Becky Holland (33).
Melansir Morror.co.uk via intisarionline.com, adapun si bayi yang kerap menangis itu bernama Vinnie.
Saat Vinnie lahir pada Oktober 2018, Becky bercerita bahwa semua nampak baik-baik saja.
Mereka diketahui hidup bahagia bersama suami yang bernama Jordan dan anak laki-lakinya, Harry (14) dan Ronnie (7).
Suatu ketika, mata Vinnie nampak berarir dan terjadi sepanjang waktu.
Alhasil Becky dan suami merasa khawatir, sehingga mereka membawa si buah hati ke rumah sakit.
“Saya membawanya dokter dan mereka mengatakan itu adalah konjungtivitis."
Konjungtivitis adalah mata merah akibat peradangan pada selaput yang melapisi permukaan bola mata dan kelopak mata bagian dalam.
Kendati demikian, Becky masih tak percaya.
"Saya yakin itu bukan karena matanya tidak lengket dan matanya terus berair."
"Dia terus-menerus menangis dan tidak mau tenang."
"Jadi aku membawanya lagi ke rumah sakit dan mereka hanya berkata kepadaku dia pasti bayi 'mudah menangis".
Kemudian Vinnie dirujuk ke Rumah Sakit St Helen guna menjalani pemeriksaan mata.
Dokter berkata bahwa Vinnie memiliki kepekaan terhadap cahaya, tapi Becky tak menyerah dan terus berjuang guna mendapatkan diagnosis yang tepat.
Becky kemudian menerima laporan lain pada pemeriksaan 12 minggu.
Ia diberitahu jika bayinya memiliki masalah dengan kepalanya.
Ini karena mereka menguji respon bayi dengan menarik mereka dari berbaring ke posisi duduk.
Dan jika benar, maka ini bisa menjadi tanda masalah perkembangan potensial jika kepala bayi memang bermasalah.
Informasi ini lantas membuat Becky rutin mengunjungi spesialis medis setiap minggu. Sebab, bayi Vinnie terus merengek.
"Bayi saya terus-menerus merengek dan saya tidak bisa menghentikannya."
Becky lalu bertemu dengan dokter anak pada 30 Mei 2019 lantaran wajah Vinnie terkulai, matanya bengkak, dan berarir sepanjang waktu.
Pada janji temu itu, Becky dan suaminya diberitahu bahwa Vinnie akan dirujuk untuk CT scan di Rumah Sakit Alder Hey.
Tetapi itu bisa memakan waktu enam minggu. Oleh karenanya mereka menolak. Sebab, terlalu lama.
Dokter memberitahu Becky dan suami jika mereka akan melakukan pemindaian MRI darurat pada Vinnie di hari yang sama.
Hasilnya pun telah keluar beberapa jam setelah pemindaian dilakukan.
"Dokter itu berkata 'dia menderita tumor otak'. Dan aku pingsan di kantornya," tutur Becky.
Meski sedih, Becky dan keluarga terus berupaya agar Vinnie dapat sembuh.
Semenjak itu, Vinnie menghabiskan masa kecilnya dengan menjalani kemoterapi selama satu tahun guna menstabilkan tumor sehingga tidak tumbuh lebih besar.
Usai 80 minggu menjalani kemoterapi, Vinnie dalam kondisi baik dan mulai berdiri serta berjalan sendiri dengan bantuan.
Melansir Kompas Health, tumor otak dapat diatasi dengan melakukan sejumlah perawatan.
Mayo Clinic menerangkan pilihan perawatan yang dapat dilakukan, antara lain:
- Operasi, untuk mengangkat tumor otak yang terletak di lokasi yang dapat diakses melalui operasi
- Terapi radiasi untuk membunuh sel tumor
- Radiosurgery, pengobatan radiasi yang sangat terfokus untuk membunuh sel tumor di area yang sangat kecil
- Kemoterapi, menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel tumor
- Terapi obat yang ditargetkan dan berfokus pada kelainan spesifik yang ada
- Rehabilitasi setelah perawatan.
GridPop.ID (*)
Source | : | intisarionline.com,Kompas Health |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar