"Bagaimana mereka (pasangan) itu bisa hidup dengan lebah berjumlah sangat besar ini selama hampir dua tahun." ujarnya.
Guerrero yang memiliki proyek lebah membantu pasutri itu mengatasi sarang lebah tersebut.
Lalu mengambil sarang tersebut guna menyelamatkan kawanan lebah dan juga si pemilik rumah.
"Itu membuat mereka tidak bisa tidur, mereka menghabiskan sepanjang malam dengan mendengarkan dengungan lebah," katanya.
"Saya butuh tujuh jam untuk melakukan ekstraksi dan membebaskan kembali mereka ke pegunungan. Kami melakukan seluruh prosesnya tanpa masalah," katanya.
Si peternak menggunakan teknik aspirasi khusus untuk menyedot semua lebah sebelum memindahkannya dengan aman.
Guerrero adalah anggota Colmena Sanadora, sebuah proyek untuk menjaga lebah tetap hidup dan membantu pemilik rumah yang memiliki masalah dengan sarang lebah.
Sementara itu dilansir dari Bangkapos.com, insiden serupa juga terjadi di perkampungan padat penduduk di Cianjur, Jawa Barat.
Belasan warga Kampung Tegallega RT 02 RW 07, Desa Limbangansari, Kecamatan/Kabupaten Cianjur, menjadi korban sengatan ribuan lebah.
Akibatnya, mereka menderita demam dan bengkak-bengkak di bagian tubuhnya.
Lebah tersebut membuat sarang berukuran 1 meter X 50 centimeter di sudut atap rumah lantai dua milik Hasanudin (45).
Awalnya sarang lebah tersebut dibiarkan saja, tapi lama-kelamaan justru berkembang menjadi sebesar perut kerbau hingga membuat resah.
GridPop.ID (*)
Source | : | intisarionline.com,Bangkapos.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar