GridPop.ID - Satu keluarga meninggal dunia karena perbuatan monyet.
Ya, ibu dan empat anaknya meregang nyawa lantaran tembok rumah mereka roboh.
Tembok tersebut roboh lantaran diguncang kawanan monyet pada 17 Juli 2020.
Melansir Times of India via intisarionline.com, lima korban jiwa tersebut meninggal secara tragis akibat perbuatan sekawanan monyet.
Mereka tidur di luar lantaran kipas di langit-langit rumah mereka mati.
Saat itu, cuaca di Shahjahanpur, Negara Bagian Uttar Pradesh, India sedang panas.
Beruntungnya, dua anak lain bisa selamat dari peristiwa tersebut.
Pihak berwenang juga menawarkan untuk membayar biaya kompensasi ke keluarga.
Bukan itu saja, hakim Vikram Singh di distrik tersebut juga telah bertemu dengan para korban.
"Itu adalah insiden tragis dan lima anggota keluarga tewas langsung setelah tembok roboh menimpa mereka," katanya setelah memeriksa TKP dikutip dari Daily Mail Senin (20/7/2020).
Ketua Menteri di Uttar Pradesh yang merupakan negara bagian terpadat di "Negeri Bollywood", telah menawarkan uang 400.000 rupee (Rp 79,5 juta) sebagai kompensasi.
Insiden ini menambah daftar panjang tragedi akibat monyet di India.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, tragedi akibat monyet juga menggemparkan orang-orang di kota barat daya Jepang.
Para monyet menyerang warga, mencoba merebut bayi, menggigit, bahkan mencakarnya.
Tak sampai di situ, monyet itu juga menyelinap ke taman kanak-kanak.
Dilansir ABC News, serangan terhadap 58 orang sejak 8 Juli itu semakin parah hingga Balai kota Yamaguchi menyewa unit khusus untuk memburu hewan dengan senjata penenang.
Monyet itu menargetkan sebagian besar anak-anak dan orang tua, jadi jebakan makanan tak ada gunanya.
"Mereka sangat cerdas, dan mereka cenderung menyelinap dan menyerang dari belakang, sering memegang kaki Anda,” kata pejabat kota Masato Saito, Rabu (27/7/2022).
Baca Juga: GEGER Kasus Cacar Monyet Masuk Indonesia, IDI Minta Masyarakat untuk Lakukan Ini dan Tak Panik
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,intisarionline.com |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar