Masyarakat awam menyebut permasalahan kulit ini dengan sebutan kurap, tetapi dalam bahasa medis nama dari masalah ini disebut dengan Tinea corporis.
Penyebab dari kurap atau Tinea corporis ialah golongan jamur Dermatofita.
dr. Putri Anitasari menyampaikan bahwa jamur dermatofita menyerang pada jaringan yang memiliki lapisan tanduk seperti kulit bagian atas yaitu epidermis.
Selain epidermis, kurap juga bisa menyerang area kuku dan rambut.
Biasanya jamur ini akan uncul pada lingkungan yang tergolong lembab.
Faktor resiko penyakit kulit kurap lebih mudah terjadi pada orang diabetes melitus, lingkungan yang lembab, obesitas, dan psien dengan sistem imun yang rendah.
Contoh dari lingkungan yang lembab ialah seseorang yang sering ataupun mudah berkeringat.
dr. Putri Anitasari menyampaikan, penularan kurap bisa dikarenakan kulit berkontak langsung dengan kulit.
Tetapi biasanya kulit tersebut harus disertai luka terlebih dahulu.
Misalkan pasien tersebut mengalami luka tinea, kemudian bersentuhan dengan kulit orang yang memiliki sedikit luka, sehingga beresiko untuk tertular.
Selain itu, bertukar peralatan mandi seperti handuk, pakaiam, alat-alat olahraga, dan sprei bisa beresiko mengalami penularan kurap.
Penularan jamur Dermatofilia dapat terjadi dari manusia, dari hewan atapun dari tanah.
dr. Putri Anitasari menegaskan bahwa bakteri, jamur, dan virus ada diarea lingkungan sekitar kita.
Penularan dari bakteri, virus dan jamur dapat terjadi tergantung dari kondisi kulit apakah sedang lembab dalam artian berkeringat.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunhealth.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar