Karena masih banyak anak yang butuh waktu berbulan-bulan hanya untuk bertemu ayah mereka karena pekerjaan.
"Aku selalu menjelaskan setiap keluarga beda-beda, ada yang kerjanya dari pagi, malam udah pulang, ada juga yang kerjanya enggak tahu waktu," ucap Nagita.
"Kayak pelaut kerjanya bisa berbulan-bulan enggak pulang, 'ya udah A' disyukuri aja, kita masih sering ketemu papa kok,'" lanjutnya menirukan pesan yang diucapkan pada Rafathar.
Tapi, Nagita juga mengatakan bahwa sebagai orang tua, dia tidak bisa memberikan informasi seperti itu hanya satu kali.
Seorang anak butuh waktu sendiri untuk bisa menelan informasi dari orang dewasa. Sehingga orang tua tidak boleh menyalahkan anak ketika mereka bertanya kembali.
"Proses ngasih tahu anak-anak beda-beda, tapi enggak bisa sekali dua kali ngasih tahu," tutur Nagita.
"Namanya ngasih tahu anak, nanti akan ada waktunya dia untuk masuk sendiri, enggak bisa kayak 'udah diomongin juga kemarin!' Anak-anak pasti akan mengulang pertanyaan yang sama terus," lanjutnya.
Setelah bersabar memberikan pengertian pada putranya, Nagita merasakan perubahan sikap Rafathar yang semakin dewasa.
"Aku tuh pernah mancing, 'kangen ya sama papa', malah dia yang ngasih tahu 'enggak boleh gitu ma, papa kan kerja buat mama buat adek,'" ucap Nagita sambil tersenyum bangga.
Source | : | Kompas.com,Banjarmasinpost.co.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar