"Things are different today,” I hear every mother say Cooking fresh food for her husband's just a dragSo she buys an instant cake, and she burns a frozen steakAnd goes running for the shelter of her mother's little helperAnd two help her on her way, get her through her busy dayDoctor, please, some more of theseOutside the door, she took four more
Industri farmasi memang sengaja memasarkan valium kepada para perempuan, khususnya ibu rumah tangga.
Mereka sengaja mengeksploitasi penurunan daya kognitif yang dialami para ibu penderita depresi. Hal-hal ringan dan rutin menjadi sesuatu yang berat bagi mereka.
Bagi ibu rumah tangga kala itu, tidak ada yang lebih memalukan daripada anak-anak yang makan makanan instan dan rumah berantakan. Ini jadi sasaran empuk para penjual obat.
Mereka mendesain poster-poster iklan dengan gambar wajah perempuan yang awalnya muram, jadi tersenyum manis dengan riasan berseri setelah meminum valium.
Masakan kembali terhidang dengan rapi, pekerjaan rumah beres lagi.
“Now She Can Cope” (Sekarang, dia sudah bisa mengatasinya -red.), poster itu seolah berkata mesin bernama ibu rumah tangga yang biasa menyediakan makanan, merapikan rumah dan bajumu, bisa kembali berfungsi dengan obat ini.
Sebelum valium, para ibu rumah tangga juga sudah rentan menjadi target pasar penjualan obat penenang.
Sebelumnya, para ibu meminum obat bernama barbiturates yang dapat menenangkan namun dengan efek samping yang parah, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Salah satu korbannya adalah Marilyn Monroe, yang meninggal akibat keracunan barbiturates.
Penolong Ibu di Indonesia
Source | : | Parapuan.co |
Penulis | : | None |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar