GridPop.ID - Harga sembako beras di Aceh terancam naik.
Apa yang mengancam harga sembako beras di Aceh naik?
Ternyata harga sembako beras di Aceh terancam naik karena banjir yang melanda berbagai daerah sejak akhir Oktober lalu sampai awal Nopember 2022 ini.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah SP, MP dalam rapat Jumatan Inflasi Daerah yang dilaksankan di Kantor BI Perwakilan Aceh, Jumat (4/11).
“Sampai saat ini, kami sudah mendapat laporan dari kabupaten/kota yang dilanda banjir, tanaman padi di wilayah pantai timur yang terendam banjir dan sekitar 7.800 hektar, seluas 3.700 hektar terancam fuso,” katanya, dikutip dari Serambinews.
Hadir dalam rapat itu, Kepala BI Perwakilan Aceh, Achris Sarwani, Asisten II Setda Aceh, Ir Mawardi, Kadistanbun Aceh, Cut Huzaimah, Ka Biro Ekonomi, Amruddin, Plt Kadis Pangan Aceh, Surya, Tim Satgas Pangan Polda Aceh dan pejabat lainnya.
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Aceh menyatakan, pergerakan kenaikan harga beras yang terjadi pada bulan November ini, bisa menjadi faktor pendukung penyumbang angka inflasi Aceh, untuk bulan ini dan bulan berikutnya.
“Kalau bulan Oktober lalu, dengan menurunnya harga sejumlah komoditi pangan, telur, ayam potong, bawang merah, cabe merah, Aceh mengalami deflasi sebesar 0,25 persen, tapi di November ini, akibat pergerakan kenaikan harga beras, diperkirkan Aceh akan mengalami inflasi sebesar 0,37 persen,” ungkap Kepala BI Perwakilan Aceh, Achris Sarwani, selaku Wakil Ketua TPID Aceh.
Pada minggu pertama bulan Nopember ini, komoditi beras sudah menduduki peringkat ketiga, pendukung angka inflasi Aceh, setelah bahan bakar umum/bensin dan angkutan udara.
Kenapa harga beras di Aceh terus bergerak naik, kata Cut Huzaimah, hasil panen padi di Aceh, banyak dibeli pedagang pengumpul gabah dari Sumut, di atas HET pemerintah.
Bulog beli gabah petani Rp 4.450/Kg, pedagang pengumpul beli gabah petani pada musim panen padi rendengn April – Juni 2022 lalu nilainya mencapai Rp 4.700 – Rp 4.900/Kg dan pada musim panen gadu bulan ini, harga gabah lebih tinggi lagi Rp 5.300 – Rp 5.400/Kg.
Karena seperti yang kita ketahui, semenjak kenaikan harga BBM pada awal September lalu beberapa komoditi mengalami kenaikan.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pun mengatakan pemerintah berupaya menekan dua harga komoditas pangan yang sulit dikendalikan.
Yakni beras dan kacang kedelai.
"Kita berupaya keras agar kedelai dan beras bisa kita kendalikan, sudah hampir 50 tahun Bulog membeli beras dengan HET (harga eceran tertinggi) ini yang menjadi persoalan," kata Mendag dalam acara Seminar Nasional Perbanas Institute, Rabu (2/11/2022), dikutip dari Tribun Bisnis.
Menurutnya, HET membuat Bulog tidak dapat menyerap beras yang dijual di pasar dengan harga jual Rp 5.500 sampai Rp 6.000 per liter.
Mendag menilai kondisi ini yang akhirnya membuat harga beras sulit dikendalikan.
"Sekarang kita balik saya usulkan akhirnya disetujui di dalam rapat terbatas bahwa Bulog boleh membeli beras semurah-murahnya sehingga petaninya bisa makmur," urainya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Bisnis,Serambinews.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar