GridPop.ID - Tante Brigadir J, Roslin Simanjuntak menceritakan hal ajaib yang seakaan-akan tubuh Brigadir J memberi tanda-tanda ke dirinya.
Roslin yakin saat jenazah ada di sampingnya, roh Brigadir J berbicara lewat tanda-tanda ini agar ia membuka pakaian jenazah Brigadir J.
Dari sanalah, kata Roslin, semakin menguatkan keluarga bahwa kematian Brigadir J bukan karena baku tembak tapi dibunuh secara sadis.
Dilansir dari Tribun Wow, jenazah Brigadir J yang awalnya kaku, tiba-tiba melemas saat tantenya, Roslin Simanjuntak menemukan luka di bagian jari.
Pertanda tersebut dikatakan menjadi awal terungkapnya kasus pembunuhan berencana yang diinisiasi Ferdy Sambo.
Pada Minggu (10/7/2022), Roslin mengaku mendapati ada darah menetes dari tangan kiri Brigadir J yang terbungkus kaus tangan.
Ia kemudian menemukan bahwa satu jari keponakannya sudah putus hingga hampir ke pangkal.
Roslin kemudian dikejutkan dengan tubuh Brigadir J yang tiba-tiba bisa digerakkan dengan mudah.
Padahal, jasad tersebut awalnya begitu kaku sampai lututnya tak bisa diluruskan lantaran sudah tak bernyawa selama dua hari.
Hal ini bagi Roslin dianggap sebagai keajaiban Tuhan dan menjadi cara roh Brigadir J memberitahu keluarga tentang hal yang menimpanya.
"Saya bilang rohnya masih hidup, tubuhnya sudah mati tapi ingin berbicara kepada saya," tangis Roslin dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Jumat (4/11/2022).
Baca Juga: Tak Takut dengan Pangkat Jendral Ferdy Sambo, Bibi Brigadir J Puas Maki-maki Suami Putri Candrawathi
"Saya imani bahwa memang itu kuasa Tuhan, Tuhan mau menunjukkan melalui tubuh almarhum yang melemas tadi itu sehingga terungkap semua kasus ini."
Roslin yang sangat dekat dengan Brigadir J sejak keponakannya masih kecil, merasa seakan diminta langsung untuk memeriksa luka di tubuh mendiang.
"Dia mau mempertunjukkan, 'Inang, Uda, tubuhku tolong buka, lihat yang lain', kayak gitu, saya berpikir ke situ," tutur Roslin.
"Almarhum ini ingin biar aku membuka bajunya biar tahu semua luka-luka mana yang ada di tubuhnya."
Sebelumnya, dengan berlinang air mata, Roslin meyakini bahwa roh sang keponakan masih hidup dan ingin bicara padanya.
Karena itu, tubuh Brigadir J seakan memberi peluang dan memudahkan keluarga untuk melakukan pemeriksaan.
"Dia lemahkan semua tubuhnya yang malam itu sudah kaku, sudah dua hari meninggal tapi kok malah pagi itu dia sudah bisa melemas semua tubuhnya," kata Roslin.
"Bahkan kakinya yang bengkok bisa kami luruskan lagi, tangannya yang malam itu terbujur kaku, bisa lagi kami lipat."
Keluarga baru bisa secara utuh melihat luka-luka janggal di tubuh Brigadir J setelah beralasan ingin menambah dosis formalin.
Berangkat dari bukti rekaman luka-luka tersebut, keluarga Brigadir J menuntut keadilan dan berhasil membongkar rekayasa skenario dan pelaku pembunuhan anaknya.
Roslin Simanjuntak telah mencium kejanggalan dalam kasus kematian keponakannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sejak awal.
Ia telah curiga ketika mendapatkan kabar Yosua meninggal pada 8 Juli 2022.
Kecurigaan muncul karena Roslin kesulitan menghubungi adik Yosua, Mahareza Rizky, yang juga bekerja sebagai anggota kepolisian di Jakarta.
“Setelah kami pertama menelepon Reza, dia enggak mau angkat. Selama ini kan saya dekat dengan Reza, ketika saya telepon pasti di angkat,” sebut Roslin dikutip Kompas.com dari program Rosi Kompas TV, Kamis (3/11/2022) malam.
Menurut dia, sikap Reza itu tak seperti biasanya.
Apalagi, hanya dia yang berada di Jakarta dan menunggu jenazah Yosua di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati.
“Makanya waktu Reza kaya begitu, saya pantau terus,” kata dia.
Roslin lantas terus mengirimkan pesan pada Reza untuk memantau aktivitasnya selama menunggu jenazah Yosua.
Kejanggalan berikutnya terjadi saat Reza mengaku tak bisa masuk ke ruang otopsi.
“Kok enggak bisa masuk kan keluarga? Dia (Reza) bilang ‘Inang sudah jangan telepon-telepon itu,’” kata dia.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Wow |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar