“Karena reptil itu tidak bergerak ketika saya mencoba melepaskannya, saya menggigitnya dengan keras dua kali. Semuanya terjadi dalam sekejap,” kata Deepak kepada The New Indian Express.
Deepak berhasil selamat dari gigitan ular cobra tersebut lantaran ia menerima "gigitan kering" dari si kobra.
Itu berarti gigitan ular itu tidak mengeluarkan racun apa pun.
That really us a case of the biter bit. Good luck Deepak, I am very happy that you are safe. https://t.co/Avd1xGZKEM
— Simon_Templar2021 PhD ???? (@DrSpock_PhD) November 4, 2022
Melansir Alodokter.com, diungkapkan saat seseorang digigit ular, ia akan merasakan sakit dan bengkak pada area yang tergigit.
Jika tidak segera mendapat penangangan yang tepat, gigitan ular berbisa dapat membahayakan kesehatan bahkan mengancam jiwa seseorang.
Dikutip dari Kompas.com yang melansiri laman Science Alert, Sabtu (23/1/2021), kandungan bisa ular kobra yang meludah memiliki bahan kimia berbahaya, jika terkena mata, maka akan dapat melumpuhkan kornea.
Hal itu akan menyebabkan rasa sakit yang hebat dan dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kebutaan.
Taring ular ini seperti pistol air dan racun yang membutakan tidak sepenuhnya tepat untuk melumpuhkan mangsa.
Jadi para peneliti melihat ini sebagai kesempatan sempurna untuk menyelidiki sejarah evolusi ular dari karakteristik ular berbisa yang tidak biasa ini.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,alodokter |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar